Propaganda KKB Papua Ancam Lakukan Pembantaian Jika Permintaan Tak Dipenuhi

Papua

Propaganda KKB Papua Ancam Lakukan Pembantaian Jika Permintaan Tak Dipenuhi

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 22 Des 2022 09:20 WIB
KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua. Sebanyak 3 mobil polisi dibakar oleh KKB.
Foto: (dok. istimewa)
Kepulauan Yapen -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kepulauan Yapen, Papua kembali berulah dengan menebar ancaman terhadap masyarakat sipil dan aparat kepolisian. KKB mengajukan dua permintaan dan akan melakukan pembantaian jika tidak dipenuhi.

KKB menebar ancaman melalui rekaman video yang akhirnya viral. Dalam video itu, seorang pria berseragam loreng mengaku sebagai komandan divisi yang bertanggung jawab atas penyerangan di Kilo 1 Sabewa, Kepulauan Yapen. Pria tersebut meminta agar masyarakat tidak ikut-ikutan dengan aparat keamanan terkait operasi.

"Karena peluru saya tidak pakai mata," demikian pernyataan KKB tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria itu menjelaskan bahwa zona damai di Kepulauan Yapen telah dirubah oleh aparat kepolisian. Selanjutnya dia mengajukan permintaan kedua agar KKB tidak dimata-matai.

"Seluruh perusahaan milik orang nusantara segera berhenti operasi di Yapen, karena menyusupkan intelijen sebagai karyawan untuk memata-matai kami," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Pria itu kemudian menegaskan bahwa pihaknya akan kembali melancarkan apabila dua poin permintaannya tidak dipenuhi. Dia mengaku pihaknya akan melakukan pembantaian.

"Apabila seruan saya tidak ditanggapi serius maka jangan salahkan saya apabila saya melakukan pembantaian terhadap Anda," katanya.

Polisi Tuding KKB Lakukan Propaganda

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih membenarkan video KKB yang beredar tersebut. Dia pun meminta masyarakat tak perlu mempercayai pernyataan KKB itu karena merupakan bentuk propaganda.

"Itu bentuk propaganda dari mereka," ujar AKBP Herzoni kepada detikcom, Rabu (21/12/2022).

Herzoni kemudian mengimbau masyarakat, khususnya di Kepulauan Yapen untuk tidak mudah mempercayai informasi-informasi yang menyesatkan terutama yang dapat membuat kegaduhan.

"Jangan mudah percaya dengan isu-isu yang mengandung propaganda. Mati kita bijak dalam menerima informasi, apalagi informasi yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.

KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua. Sebanyak 3 mobil polisi dibakar oleh KKB.KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua. Sebanyak 3 mobil polisi dibakar oleh KKB. Foto: (dok. istimewa)

Jejak Serangan KKB di Kepulauan Yapen

KKB sebelumnya melakukan serangan ke iring-iringan polisi yang berjumlah 25 orang di Pertigaan Simpang Saubeba, Distrik Yapen Utara, pada Selasa (13/12) sore. KKB awalnya memblokade jalan sehingga rombongan polisi diterjunkan ke lokasi.

Jalan yang dipalang merupakan penghubung antara Yapen Utara menuju Kota Serui. Namun dalam perjalanan, rombongan polisi tiba-tiba dicegat KKB yang melancarkan serangan secara membabi buta dengan melepaskan beberapa kali tembakan dari atas bukit.

"Tiba-tiba anggota kami diserang oleh KKB. Jumlah mereka diperkirakan mencapai 40 orang. Dari suara tembakan yang terdengar, ada 4 pucuk senjata yang terindikasi mereka gunakan," kata Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih kepada detikcom, Rabu (14/12).

Simak di halaman berikutnya...

Saat KKB melakukan serangan, anggota polisi sempat melakukan perlawanan. Namun akhirnya polisi memilih untuk mundur karena posisi KKB tidak terdeteksi.

"Anggota saat itu membalas tembakan. Hanya lokasi KKB di ketinggian dan acak membuat anggota lebih memilih mengamankan diri. Apalagi KKB menggunakan bom rakitan atau molotov dengan bahan mesiu," ujarnya.

Dia mengatakan anggota polisi yang berada di lokasi kemudian lari kocar-kacir untuk menyelamatkan diri. Sementara 3 unit mobil yang digunakan pun ditinggalkan dan jadi sasaran pembakaran KKB.

"Saat itu anggota ditembak hingga akhirnya anggota lari kocak-kacir untuk menyelamatkan diri ke dataran lebih tinggi," tuturnya.

Sebanyak 3 unit kendaraan dinas Polri yang ditinggal polisi di lokasi pun dibakar oleh KKB. Beruntung tak ada anggota polisi yang jadi korban luka atau meninggal.

"Jadi mobil dinas kami dibakar sama mereka, yakni 1 unit truk, 1 unit strada dan 1 unit mobil patroli lalulintas," ungkapnya.

Sebanyak 25 polisi dievakuasi dari lokasi penyerangan KKB. Namun ada satu warga sipil yang ikut dalam rombongan polisi tidak dapat diselamatkan hingga tewas ditembak KKB.

"Saya langsung memerintahkan penjemputan dengan mengirim 30 personel," ujar Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih kepada detikcom, Rabu (14/12).

Herzoni mengatakan tak ada polisi yang terluka dalam insiden ini. Hanya saja seorang warga sipil bernama Yeferson Sayuri yang ikut dalam rombongan polisi tewas ditembak KKB.

"Benar, warga sipil tersebut meninggal akibat ditembak pada bagian dada, tembus," ujarnya.

"Jadi masyarakat sipil yang menjadi korban adalah operator senso yang dibawa oleh rombongan polisi untuk memotong kayu yang digunakan untuk memalang jalan," kata Herzoni.

Herzoni mengatakan bahwa saat itu lokasi rombongan di bawah bukit dan KKB yang menyerang berada di atas bukit.

"Saat itu semua keluar dari mobil masing-masing anggota. Namun tak diketahui kalau korban ketinggalan," katanya.

"Jadi pada saat anggota mencari posisi ketinggian dan suara tembakan sudah tak terdengar lagi, anggota langsung mengecek kekuatan. Saat itu diketahui kurang 1 personel dan ternyata operator ketinggalan di bawah," sambungnya.

Polisi lantas melakukan pengecekan. Namun korban ditemukan meninggal dunia."Saat itu anggota kami langsung menyusul ke bawah. Namun saat itu didapati korban sudah tewas akibat luka tembak di bagian dada tembus belakang," katanya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/hsr)

Hide Ads