Tertangkapnya Dalang Penyerangan Polres Tolikara Papua Pegunungan

Papua Pegunungan

Tertangkapnya Dalang Penyerangan Polres Tolikara Papua Pegunungan

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 22 Des 2022 07:30 WIB
Police line tape. Crime scene investigation. Forensic science.
Foto: Ilustrasi kasus penyerangan di Polres Tolikara. (Getty Images/D-Keine)
Tolikara -

Polisi menangkap seorang warga inisial DB yang menjadi dalang penyerangan di Polres Tolikara, Papua Pegunungan. Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami telah meningkatkan status DB menjadi tersangka," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Achmad Mustofa Kamal kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).

Kamal menegaskan, DB terbukti menjadi penyebab kericuhan warga dengan polisi. Tersangka memprovokasi warga hingga bentrokan terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bersangkutan terbukti menjadi provokator untuk menggerakkan massa lalu menyerang Polres Tolikara," sambungnya.

Pihaknya pun segera memproses berkas perkara DB. Penyidik masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap DB sebagai tersangka termasuk meminta keterangan sejumlah saksi.

ADVERTISEMENT

"Penyidik akan melengkapi berkas perkara DB, agar yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan," imbuh Kamal.

Kamal menegaskan, aparat kepolisian masih bersiaga melakukan pengamanan di Polres Tolikara. Namun situasi diklaim sudah aman.

"Kondisi di sana relatif aman, namun kewaspadaan terus ditingkatkan," ujarnya.

Diketahui, penyerangan di Polres Tolikara terjadi pada Senin (19/12). Insiden itu menyebabkan 1 orang tewas tertembak dan 5 polisi serta 3 warga sipil lainnya luka-luka.

Peristiwa itu juga mengakibatkan 4 unit kendaraan dinas milik Polri rusak dan 5 kaca jendela kantor pecah. Sebanyak 60 personel Brimob dikerahkan untuk disiagakan di Polres Tolikara.

Kasus ini bermula saat Polres Tolikara didatangi pria berinisial DK dan wanita berinisial YB. Keduanya datang diduga dalam mabuk hingga melakukan keributan.

"Saat akan diamankan pelaku mencoba melarikan diri kemudian personel mencoba bernegosiasi namun kembali mendapat pukulan dari pelaku," kata Kamal dalam keterangannya, Selasa (20/12).

Kamal menyebut pelaku datang membawa sejumlah keluarga dan rekannya membawa busur panah dan batu. Polisi yang bertugas kemudian membubarkan massa dengan tembakan ke udara dan gas air mata.

"Namun hal tersebut tidak membuat massa bubar dan malah semakin tidak terkendali dan melempari anggota dari berbagai arah serta memaksa masuk ke halaman dengan memanjat pagar Mako Polres Tolikara sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Motif Penyerangan Masih Diselidiki

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengaku motif penyerangan di Mapolres Tolikara masih diselidiki. Namun polisi menduga penyerangan ini sudah direncanakan berdasarkan temuan jeriken bekas bahan minyak di sekitar lokasi.

"Dugaan kita penyerangan tersebut telah mereka rencanakan. Hanya saja kami belum bisa memastikan apa motif dari penyerangan tersebut," ucap Faizal dalam keterangannya, Rabu (21/12).

Faizal mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 1 pleton Brimob dari Jayawijaya ke lokasi untuk mengantisipasi potensi kericuhan susulan. Sejumlah lokasi di Tolikara akan dijaga aparat kepolisian.

"Telah kita geser 1 pleton Brimob dari Jayawijaya ke sana. Saya juga kirimkan beberapa penyidik dari Polda Papua guna membantu proses penyidikan di sana," tegasnya.

Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih mengungkapkan jumlah massa yang menyerang adalah 100 orang. Massa juga hendak membakar asrama polisi di Mapolres Tolikara.

"Ada masyarakat dari arah belakang Polres berusaha pembakaran asrama polres, sudah menyiram minyak tanah tapi karena diketahui anggota bisa dicegah," kata Dicky saat dihubungi, Selasa (20/12).

Dicky menyebut massa semakin brutal karena menyerang Polres Tolikara dari berbagai arah. Dia juga menyebut serangan itu semakin brutal.

"Semakin brutal masyarakat sudah lompat pagar, supaya tidak terjadi hal yang lebih parah, (anggota) melakukan pelumpuhan," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Hide Ads