Deretan Serangan Biadab KKB Papua Tewaskan 5 Warga Sipil dalam 9 Hari

Papua

Deretan Serangan Biadab KKB Papua Tewaskan 5 Warga Sipil dalam 9 Hari

Tim detikcom - detikSulsel
Jumat, 16 Des 2022 06:29 WIB
KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua. Sebanyak 3 mobil polisi dibakar oleh KKB.
Foto: (dok. istimewa)
Jayapura -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melancarkan tiga serangan di tanah Papua dalam kurun waktu 9 hari pada Desember 2022. Deretan serangan itu menewaskan 5 warga sipil.

KKB awalnya menyerang enam tukang ojek di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pada Senin (5/12). Tiga tukang ojek tewas dalam serangan itu.

Serangan KKB kemudian berlanjut di Kabupaten Puncak, Papua pada Selasa (13/12). Seorang pegawai Bank Papua tewas tertembak saat hendak membeli nasi kuning.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terakhir, KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua, Rabu (14/12). Serangan itu membuat seorang warga sipil yang ikut serta dalam rombongan polisi tewas tertembak pada bagian dada.

Dirangkum detikcom, Jumat (16/12/2022), berikut deretan serangan KKB yang membuat 5 warga sipil tewas:

ADVERTISEMENT

1. Serangan KKB Tewaskan 3 Tukang Ojek

Serangan KKB terhadap tukang ojek itu terjadi di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Pegunungan Bintang, Senin (5/12). Tiga tukang ojek yang tewas adalah La Usu (25), Amanzani (42) dan La Ati.

Selain tiga tukang ojek tewas, ada juga tiga tukang ojek lainnya yang selamat. Mereka adalah Risal (26), La Rono (30), dan Albi Jalil (35).

Para tukang ojek itu awalnya yang sedang mangkal di lokasi didatangi oleh 13 orang anggota KKB. Saksi Risal menawarkan jasa ojek karena tak tahu bahwa para pelaku merupakan anggota KKB.

"Kemudian saksi menawarkan jasa ojek kepada 13 orang tersebut namun tidak ada tanggapan," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada detikcom, Selasa (6/12).

Sebaliknya, 13 anggota KKB tersebut mulai meminta para tukang ojek mengumpulkan kunci motornya. Para tukang ojek langsung berbalik tak menanggapi permintaan para pelaku.

"Tiba-tiba orang tidak dikenal tersebut mengeluarkan senjata laras pendek menodongkan senjata," ujarnya.

Melihat penampakan itu, tiga tukang ojek segera menyelamatkan diri meloncat ke jurang kemudian berlari ke arah kali dan berenang. Para tukang ojek tersebut lanjut berjalan kaki melewati lereng gunung dan mengamankan diri di Kampung Mangabib.

Sedangkan tiga tukang ojek lainnya tak sempat kabur. Mereka kemudian dibunuh.

Detik-detik KKB menyerang tukang ojek di Pegunungan Bintang.Detik-detik KKB menyerang tukang ojek di Pegunungan Bintang. Foto: Dokumen Istimewa.

KKB Viralkan Pembunuhan Tukang Ojek

KKB rupanya merekam video pembunuhan tukang ojek tersebut. Video dimaksud mulai beredar dan viral pada Senin (12/12) atau satu minggu sejak 3 korban dieksekusi.

Dalam video beredar, terlihat korban mengenakan jaket warna merah muda sedang ditodong senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati. Sekujur tubuh korban juga berlumuran darah.

Tampak korban meminta ampun hingga menyembah agar dirinya tak dianiaya. Tapi terlihat beberapa korban dianiaya dengan parang.

Dalam video lainnya, terekam korban sudah tak bernyawa dengan mengenakan mantel dan helm. Anggota KKB kemudian mengatakan bahwa korban merupakan anggota badan intelijen nasional yang bertugas memata-matai keberadaan KKB.

Walau sudah tak bernyawa, korban tetap dianiaya dengan parang. Terlihat pula salah satu anggota KKB menunjukkan senjata laras pendek.

"Video ini kami buat untuk dan publikasi untuk nasional dan internasional. Selamat menyaksikan," terdengar suara pria dalam video tersebut.

Sementara dalam video lainnya, KKB membentangkan bendera bintang kejora di atas jenazah korban.

"3 orang ini bukan tukang ojek. Tetapi 3 intel Polri. Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini. Kami siap eksekusi," ujar seorang pria dalam video itu.

Simak di halaman berikutnya...

2. KKB Tembak Mati Pegawai Bank di Sinak

Sehari setelah beredarnya pembunuhan tukang ojek, Selasa (13/12/2022), KKB menembak mati Darius Julius Yumame (32). Korban adalah seorang pegawai Bank Papua Cabang Sinak, Puncak.

"Penembakan itu dilakukan KKB.Korbannya seorang pegawai Bank Papua Cabang Sinak," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal ketika dikonfirmasi detikcom, Selasa (13/12).

Penembakan tersebut tepatnya terjadi di kawasan Pasar Sinak, Kampung Gigobak. Menurut Kamal, korban ditembak saat hendak membeli nasi kuning untuk sarapan pagi.

Korban tewas lantaran mengalami luka tembak di bagian kepala. Tembakan tersebut menembus tubuh korban.

Pelaku KKB Tahanan yang Kabur

Polisi mengatakan anggota KKB menembak korban adalah Kalenak Murib. Dia adalah narapidana yang kabur dari tahanan.

Kalenak Murib merupakan narapidana yang kabur dari Lapas Kelas II A Abepura, Kota Jayapura, Papua pada 28 Juli 2021 dengan dalih menjenguk istrinya yang sedang sakit.

Kalenak Murib menjadi narapidana atas sejumlah kekerasan terkait makar. Dia diadili dengan Pasal 338, 340, dan 365.

Pelaku merupakan salah satu tersangka utama penyerangan aparat kepolisian disertai pembakaran Polsek Pirime 2011 lalu. Penyerangan Polsek Pirime saat itu menewaskan Kapolsek dan 2 anggotanya.

Atas sejumlah kejahatannya Kalenak Murib divonis bersalah dengan hukuman 16 tahun penjara. Dia menjalani hukuman di Lapas sejak ditangkap tahun 2016 lalu.

Akan tetapi Kalenak Murib kabur lantaran mengajukan izin untuk menjenguk istrinya yang sedang sakit. Namun di tengah jalan Kalenak Murib berhasil kabur dengan mengelabui petugas.

Kejahatan terbaru yang dilakukan Kalenab Murib pascakabur dari Lapas Abepura yakni pada April 2022 lalu. Dia membakar 14 rumah warga di Kampung Kago dan Kimak di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

"Pelaku penembakan itu Kalenak Murib, narapidana kabur dari Lapas Abepura. Dia sudah beberapa kali melakukan penembakan," ungkap Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadhani kepada wartawan, Selasa (13/12).

Proses evakuasi pegawai bank korban penembakan KKB di Puncak, Papua Tengah.Proses evakuasi pegawai bank korban penembakan KKB di Puncak, Papua Tengah. Foto: Proses evakuasi pegawai bank korban penembakan KKB di Puncak, Papua Tengah. (dok. istimewa)

Ia menjelaskan Kalenak Murib teridentifikasi melakukan penembakan terhadap korban Julius Yumame (32) berdasarkan keterangan saksi-saksi. Namun sejauh ini belum diketahui apa motif penembakan yang dilakukan oleh Kalenak Murib.

"Sebenarnya Kalenak Murib itu lagi dikenakan sanksi adat oleh teman-temannya Gholiat Tabuni dan Lekagak Telenggen yakni pimpinan KKB di wilayah Puncak dan Puncak Jaya," ungkap Faizal.

"Dia dimarahin lantaran Kalenak Murib melakukan penembakan sesuka hatinya. Nah ini dia berulah lagi," sambungnya.

Faizal mengungkapkan Kalenak Murib bergabung dengan beberapa kelompok KKB di wilayah Papua. Namun Kalenak Murib dikenal sering berulah semaunya.

"Dia ini ada di kelompok mana saja. Suka menembak dengan sesuka hatinya," ujarnya.

Simak di halaman berikutnya...

3. KKB Serang Iring-iringan Polisi

Hanya berselang sehari, KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua, Rabu (14/12). Serangan KKB itu menewaskan warga sipil bernama Yeferson Sayuri tewas tertembak bagian dada.

Serangan KKB itu terjadi di Simpang Sobeba, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua pada Selasa (13/12) sore. Rombongan polisi sempat kocar-kacir hingga berhasil dievakuasi.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih mengatakan 3 unit mobil milik polisi dibakar oleh KKB. Ketiga unit mobil ini terdiri dari berbagai jenis dan merk.

"Jadi mobil dinas kami dibakar sama mereka, yakni 1 unit truk, 1 unit strada dan 1 unit mobil patroli lalulintas," ujar Herzoni saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (14/12).

Menurut Herzoni, serangan terjadi ketika anggotanya hendak membuka pemalangan jalan penghubung antara Yapen Utara dengan Kota Serui. Namun KKB mencegat dan menyerang.

Herzoni mengungkapkan saat itu KKB melakukan serangan tembakan membabi buta dari ketinggian menggunakan senjata api hingga bom rakitan.

"Pada saat anggota dihadang, terjadi kontak tembak. Namun anggota lebih memilih menyelamatkan diri lantaran KKB menggunakan bom rakitan atau bom molotov yang berbahan baku mesiu," ujar Herzoni Saragih.

Beruntung tak ada anggota polisi yang jadi korban luka atau meninggal.

"Puji Tuhan seluruh anggota kami selamat," katanya.

KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua. Sebanyak 3 mobil polisi dibakar oleh KKB.KKB menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua. Sebanyak 3 mobil polisi dibakar oleh KKB. Foto: (dok. istimewa)

KKB Kelompok Plato Marani

Herzoni juga mengungkapkan pelaku penyerangan ini dilakukan KKB yang dipimpin oleh Plato Marani. Dia menilai KKB ingin menunjukkan keberadaannya dengan mengganggu masyarakat dan menyerang aparat.

"Ini adalah kelompok Plato Marani ini mendiami Desa Kaonda Distrik Windesi atau Yapen Utara," katanya.

Menurutnya, kelompok ini memiliki sejumlah senjata api rakitan. Diduga senjata rakitan itu digunakan pada saat menyerang dan membunuh 1 warga sipil.

"Mereka memiliki senjata rakitan. Aparat kepolisian tentunya akan mengambil langkah-langkah hukum yang tegas terhadap para pelaku," tegasnya.


Hide Ads