Saat Kuat Ma'ruf Tegaskan Jujur saat Tes Lie Detector Bikin Hakim Tertawa

Berita Nasional

Saat Kuat Ma'ruf Tegaskan Jujur saat Tes Lie Detector Bikin Hakim Tertawa

Tim detikNews - detikSulsel
Jumat, 16 Des 2022 05:20 WIB
kuat maruf
Foto: 20Detik
Jakarta -

Mantan sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf menegaskan dirinya berkata jujur saat tes lie detector atau uji kebohongan. Pernyataan Kuat Ma'ruf itu sontak membuat hakim tertawa.

Hal itu berawal dari saksi ahli poligraf, Aji Febrianto Ar-Rosyid dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat di PN Jaksel, Rabu (14/12). Aji merupakan pemeriksa tes poligraf yang memeriksa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Awalnya, Aji mengungkap bahwa tes poligraf yang dilakukan terhadap lima orang itu memiliki akurasi 93 persen. Aji menjelaskan ada tiga tahapan pemeriksaan, yakni pre test, test, dan post test. Dia mengatakan terperiksa akan dipasangi alat-alat dengan empat sensor, yaitu sensor pernapasan dada, pernapasan perut, elektro derma, dan sensor radiovaskular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus untuk Kuat Ma'ruf, dia diberi dua pertanyaan dan hasilnya masing-masing minus dan plus. Aji mengatakan Kuat awalnya mendapat skor plus 9, kemudian pada pertanyaan kedua mendapatkan skor minus 13.

"Untuk Kuat dilakukan dua kali pemeriksaan, yang pertama plus 9, yang kedua adalah minus 13," ucap Aji, saat bersaksi untuk Ferdy Sambo dkk, di PN Jaksel, Rabu (14/12/2022).

ADVERTISEMENT

Aji juga menjelaskan pertanyaan kedua yang diajukan kepada Kuat saat uji kebohongan di tahap penyidikan yang mana Kuat terindikasi berbohong. Pertanyaan itu adalah apakah Kuat melihat Ferdy Sambi menembak Yosua atau tidak.

"Untuk indikasi kedua Kuat pada saat pemeriksaan tanggal 9 September 'Apakah kamu melihat Ferdy Sambo menembak Yosua, jawabannya saudara Kuat 'tidak', hasilnya berbohong," ujar Aji.

Hakim Tanya Tanggapan Kuat Ma'ruf

Hakim pun sempat bertanya tanggapan Kuat terkait keterangan dari saksi ahli poligraf Aji Febrianto Ar-Rosyid itu. Kuat pun menegaskan dia berkata jujur saat uji kebohongan.

"Bahwa saya sudah jujur kalau saya tidak melihat, tapi di poligraf kok masih berbohong gitu aja," jawab Kuat.

Jawaban hakim itu disambung tawa hakim ketua. "Ha-ha-ha...," tawa hakim ketua Wahyu.

Terkait protes Kuat tersebut, tim pengacara Kuat Ma'ruf juga mempertanyakan keakuratan dari hasil uji kebohongan atau poligraf yang dilakukan terhadap para terdakwa kasus pembunuhan Yosua Hutabarat berada di angka 93 persen.

"Tadi kan 93 persen, ada kemungkinan tidak akurat 7 persen?" tanya pengacara Kuat.

"Kalau boleh saya simpulkan begitu," jawab Aji.

Pengacara Kuat lantas kembali bertanya. Dia meminta penjelasan soal ketidakakuratan 7 persen itu.

"Nah, apa yang bisa menyebabkan ketidakakuratan 7 persen itu?" tanya pengacara Kuat.

"Saya tidak tahu," jawab Aji.

Aji terus dicecar oleh pengacara Kuat Ma'ruf perihal ketidakakuratan 7 persen alat tersebut. Pengacara Kuat mengaku tidak akan bertanya kepada ahli jika hasil tes poligraf itu 100 persen akurat. Aji pun membalas dengan menyebut akurasi 100 persen hanya milik Allah.

"Lah tadi saudara menyatakan tadi kan sudah ditanya keakuratannya itu 93 persen, bukan 100 persen. Kalau 100 persen saya tidak bertanya," kata pengacara Kuat.

"Seratus persen hanya milik Allah SWT," jawab Aji

(hmw/asm)

Hide Ads