Kuat Ma'ruf terindikasi jujur saat ditanya apakah dia pernah memergoki persetubuhan antara Putri Candrawathi dan Brigadir Yosua. Kejujuran Kuat itu berdasarkan hasil tes kebohongan atau lie detector.
Awalnya, ahli poligraf, Adi Febrianto Ar-Rosyid dihadirkan sebagai saksi ahli sidang lanjutan kasus Yosua Hutabarat di PN Jaksel, Rabu (14/12/2022). Adi mengatakan bahwa Kuat diindikaskan berbohong untuk salah satu pertanyaan dan terindikasi jujur untuk pertanyaan yang lain.
"(Hasil Kuat) jujur dan terindikasi berbohong," ujar Adi di persidangan, dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi juga menjelaskan bahwa kedua hasil ini didapatkan dari dua pertanyaan berbeda. Pertanyaan pertama itu terkait persetubuhan istri Sambo, Putri, dengan ajudan Sambo, Brigadir Yosua.
"(Pertanyaan pertama) saudara Kuat pertanyaannya adalah 'Apakah kamu memergoki persetubuhan ibu Putri dengan Yosua. (Hasilnya) jujur," ungkap Adi.
"Dia tidak memergoki? Tidak melihat ya?" tanya jaksa.
"Tidak," kata saksi Adi.
Adi juga menyinggung pertanyaan kedua yang diajukan kepada Kuat saat uji kebohongan di tahap penyidikan. Hasilnya, Kuat terindikasi berbohong.
"Untuk indikasi kedua Kuat pada saat pemeriksaan tanggal 9 September 'Apakah kamu melihat Ferdy Sambo menembak Yosua jawabannya saudara Kuat 'tidak', hasilnya berbohong," ujar Adi.
Tes Poligraf Sambo dan Putri
Adi juga sempat menyatakan tes poligraf yang dilakukan terhadap lima orang itu memiliki akurasi 93 persen. Jaksa kemudian bertanya soal berapa skor yang diraih oleh masing-masing terdakwa.
Adi menyebutkan Ferdy Sambo mendapat skor minus 8. Sedangkan Putri Candrawathi memperoleh minus 25.
"Kalau terdakwa Kuat?" tanya jaksa lagi.
"Untuk Kuat dilakukan dua kali pemeriksaan, yang pertama plus 9, yang kedua adalah minus 13," ucap Adi.
Sementara untuk Bripka Ricky, dia juga dites dua kali dengan hasil yang pertama plus 11 dan kedua plus 19. Adi mengatakan Bharada Eliezer mendapat nilai plus 13.
"Untuk terdakwa Richard plus 13," jawab Adi.
Selanjutnya jaksa bertanya apa maksud skor tersebut. Adi mengatakan skor plus berarti terindikasi jujur, sementara skor minus terindikasi bohong.
"Mohon izin, kalau plus tidak terindikasi berbohong," jawab Adi.
"(Kalau minus) Terindikasi berbohong," ujar Adi.
(hmw/sar)