Berita Nasional

6 Kesaksian Richard Eliezer yang Bikin Sambo Menatap Tajam di Persidangan

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 14 Des 2022 07:40 WIB
Jakarta -

Richard Eliezer atau Bharada E menjadi saksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Ferdy Sambo yang duduk di kursi terdakwa sempat memberikan tatapan tajam ke Eliezer.

Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi Eliezer berlangsung di PN Jaksel, Selasa (13/12/2022). Selain Sambo, Putri Candrawathi juga duduk di kursi terdakwa.

Dirangkum dari detikNews, Rabu (14/12/2022), berikut 6 kesaksian Eliezer yang bikin Ferdy Sambo sempat memberikan tatapan tajam:


1. Sorakan Pengunjung Sidang untuk Richard Eliezer

Sebelum memberikan keterangan, Eliezer sempat ditanya oleh hakim perihal surat dari LPSK. Hakim menanyakan apakah Richard mau diperiksa secara online atau offline yang mana dia akan bertatap muka dengan terdakwa Ferdy Sambo.

"Ada permohonan tertulis dari LPSK berkaitan dengan saudara, apakah saudara mengikuti sidang offline duduk di sini saat ini atau online?" tanya hakim, dikutip dari detikNews.

Richard menjawab pertanyaan itu bahwa dia bersedia sidang offline. Dia memilih berhadapan atau bertatap muka dengan Sambo.

"Offline saja, Yang Mulia," jawab Eliezer.

Pengunjung sidang kemudian bertepuk tangan merespons jawaban Richard. Bahkan ada juga pengunjung sidang yang bersorak 'hidup Richard'.

2. Richard Cerita soal Yosua Minta Bantu Angkat Putri

Pada awal kesaksiannya, Richard mengaku diminta Brigadir Yosua agar membantu mengangkat tubuh Putri Candrawathi. Menurutnya, Putri saat itu terbaring di sofa di rumah di Magelang.

Eliezer mengatakan dia awalnya dipanggil oleh Yosua. Dia bertanya ada apa ke Yosua.

"Terus saya tanya 'Kenapa, Bang?' 'Chad, bantu Abang angkat ibu ke lantai 2. Kami berdua masuk, Yang Mulia. Sampai di ruang tamu, ada Susi, saya lihat ada Susi dan Kuat," kata Eliezer.

Eliezer mengaku saat itu ada sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf dan asisten rumah tangga (ART) bernama Susi. Saat itu, Eliezer menyebut Yosua sudah berdiri di samping Putri.

"Lagi berdiri dekat ibu, baru ada sofa saya lihat ibu berbaring di sofa. Terus Bang Yos bilang, 'Ayo, Chad, bantu'. Bang Yos sudah di samping ibu," kata Eliezer.

Eliezer akhirnya batal membantu Yosua. Soalnya, Putri menepis tangannya seolah-olah melarang Eliezer mengangkatnya.

"'Ayo Chad bantu ngangkat'. Waktu itu saya melihat ibu, ibu menggerakkan tangan ke saya, langsung mengartikan 'Wah kayaknya ibu tidak mau diangkat'. Jadi saya mundur, baru saya lihat almarhum memang mau angkat ibu, tapi ditepis sama ibu," kata Eliezer.

Hakim kemudian bertanya apakah Putri dalam kondisi sakit saat Yosua berniat mengangkat. Eliezer mengaku tidak tahu.

"Apakah karena melihat bahwa Saudara Putri sakit, maka akan diangkat di atas atau karena apa?" tanya hakim.

"Saya tidak tahu, Yang Mulia," jawab Eliezer.

"Tapi yang jelas dia ngajak Saudara?" tanya hakim lagi.

"Iya, Yang Mulia," jawab Eliezer.

3. Sambo Marah soal Yosua

Eliezer juga mengatakan dia sempat dipanggil oleh Ferdy Sambo dan ditanya soal kejadian di Magelang.

"Bapak nanya, nangis ke saya, kamu tau nggak ada kejadian apa di Magelang? Baru nggak lama kemudian Bu PC masuk, Bapak habis nanya ke saya, saya jawab 'siap, saya tidak tahu'. Bapak nangis dulu, habis nangis saya kaget ada kejadian apa," kata Richard di persidangan, dikutip dari detikNews.

"Baru dibilang 'Ibu sudah dilecehkan Yosua'. Baru saat itu saya kaget, Yang Mulia, kok bisa Yosua lecehkan Ibu, saya takut juga karena Bapak ada di Jakarta, kami di Magelang, takut Bapak marah ke saya," ujar Eliezer.

Dia mengaku Sambo dan Putri saat itu sama-sama menangis. Sambo kemudian menyebut Yosua kurang ajar dan sudah membuat keluarganya tidak lagi bermartabat.

"Dia lihat ke saya, terus bilang 'Memang kurang ajar anak itu, sudah menghina saya dia, dia sudah menghina harkat dan martabat keluarga saya'. Baru dia pegang kerahnya, 'Nggak ada gunanya pangkat saya kalau keluarga saya dibeginikan'. Saya diam saat itu, serba salah juga, takut juga, Yang Mulia. Bapak nangis, marah, emosi, habis ngomong berhenti, nangis lagi, pokoknya saya sudah diam saat itu," kata Richard.

Lebih lanjut, Richard menyebut Ferdy Sambo mengatakan Yosua harus dibuat mati. Menurut Richard, Sambo mengucapkan hal itu kepada dirinya.

"Baru dia ganti posisi sambil bilang 'Memang harus dikasih mati anak itu'. Dia bilang begitu ke saya. Saya juga diam saja. Saya lihat ke Bapak, Bapak menangis, baru bilang 'Nanti kau yang bunuh Yosua, karena kalau kau yang bunuh, saya yang akan jaga kamu. Kalau saya yang bunuh, nggak ada yang jaga kita'," ucap Eliezer.

Eliezer mengaku hanya diam saat itu. Dia menyatakan Sambo kemudian menjelaskan skenario pembunuhan Yosua di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga.

Simak di halaman berikutnya...




(hmw/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork