Sopir truk di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku resah atas adanya aksi pemalakan dua pria di jalanan. Dalam menjalankan aksinya, 2 pria tidak dikenal itu mengaku sebagai anggota polisi.
Dalam video viral yang beredar, terlihat dua pria menggunakan sepeda motor memepet truk pengangkut barang saat malam hari. Saat truk berhenti keduanya lalu meminta sejumlah uang.
Setelah mendapatkan uang, dua pria itu langsung beranjak kabur. Aksi ini pun direkam pengendara lainnya yang melintasi Jalan Poros Trans Sulawesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang sopir truk ekspedisi Reza mengatakan, aksi tersebut memang sudah kerap terjadi di Jalan Trans Sulawesi khususnya di Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu. OTK tersebut meminta uang kepada sopir truk sebesar Rp 20.000-Rp 50.000.
"Lama mi terjadi begitu. Dia kejar kita itu, kalau tidak dikasih kita dihentikan. Kita juga takut jadi dikasih, biasa Rp 20.000 biasa juga Rp 50.000 dia minta," ucap Reza saat dikonfirmasi, Kamis (8/12/2022).
Reza mengungkapkan, oknum yang memalak itu memang kerap mengaku sebagai anggota Polri saat menjalankan aksinya. Dirinya pun sudah lama resah dengan adanya aktivitas yang dilakukan orang tidak dikenal.
"Mengaku anggota (polisi) mereka. Lama sekali sudah resah, karena begitu-begitu kan bahayakan kita. Kalau ada kecelakaan kami juga sopir truk ini yang salah," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Walenrang Iptu Deni Sulaiman juga membenarkan adanya aktivitas pemalakan tersebut dan tengah melakukan penyelidikan.
"Iya benar ada aktivitas seperti itu. Mereka meminta uang kepada sopir truk dan mengaku sebagai anggota kepolisian. Sementara kita masih penyelidikan," ucap Deni saat dikonfirmasi terpisah.
Deni juga menambahkan, pihaknya beberapa waktu lalu juga sempat mendapati orang tidak dikenal yang memalak sopir truk. Namun dia langsung melarikan diri saat akan ditangkap.
"Sebenarnya kita sudah pernah tangkap basah aktivitas mereka, tapi saat anggota kejar mereka kabur. Kita sementara rutin melakukan patroli di Jalan Trans Sulawesi untuk mengehentikan aktivitas yang meresahkan itu," tandas Deni.
(sar/nvl)