Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, terungkap bernama Agus Sujatno (34). Pelaku merupakan mantan napi teroris (napiter) kasus bom Cicendo.
Dilansir dari detikJabar, Kapolri Jenderal Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan face recognition. Agus Sujatno juga dikenal dengan sebutan Agus Muslim.
"Identik menyebutkan identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau biasa dikenal dengan Agus Muslim," ungkap Sigit dalam keterangannya, Rabu (7/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit melanjutkan, Agus Muslim sempat mendekam di Lapas Nusakambangan usai terlibat dalam kasus bom Cicendo tahun 2017 lalu. Setelah empat tahun menjalani masa tahanan, Agus Muslim dinyatakan bebas.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa Bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun. September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," bebernya.
Kini mantan napiter kasus bom Cicendo itu kembali berulah lewat aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Atas perbuatannya, pelaku tewas di tempat dan sejumlah polisi menjadi korban.
"Pelaku meninggal dunia dan ada 11 orang lain terdiri dari 10 anggota dan 1 masyarakat yang mengalami luka-luka. Baru saja tadi kita mendapatkan informasi 1 anggota yang dalam keadaan kritis tadi meninggal," ujar Sigit.
Berikut sejumlah fakta-fakta terkait sosok Agus Sujatno alias Agus Muslim;
Perakit Bom Panci Cicendo
Agus Sujatno pernah terlibat dalam kasus bom Cicendo, Bandung, yang terjadi pada 27 Februari 2017. Agus Muslim dalam kasus itu berperan dari pendanaan hingga perakit bom panci Cicendo.
Ledakan bom panci memiliki daya ledak tinggi dengan kekuatan 5.300 meter per detik. Agus Sujatno disebut-sebut memiliki 'laboratorium' di rumahnya untuk merakit bom.
Dari tangan Agus Sujatno saat itu, polisi menyita beberapa barang bukti, di antaranya panci, paku, kabel, parafin, korek api kayu, baterai, kaleng, selotip, saringan, botol pembersih keramik, asam nitrat, HCL, aseton, dan hidrogen peroksida.
Kasus bom Cicendo saat itu juga menjerat tersangka lain bernama Yayat. Agus Sujatno berperan dalam pendanaan kepada tersangka Yayat, yang melakukan aksi teror di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung.
Pelaku Terafiliasi Jaringan JAD
Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Jenderal Sigit memastikan pihaknya akan mendalami pihak-pihak yang terafiliasi dengan bomber Agus Sujatno.
"Pelaku terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Fakta-fakta Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung':
Kelompok 'Merah' Program Deradikalisasi
Sigit mengatakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Agus Sujatno 'masih merah'. Agus masih dalam proses deradikalisasi.
"Jadi yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," kata Sigit.
Sigit juga mengungkap bahwa Agus masih susah diajak bicara. Bahkan Agus cenderung menghindar.
"Yang bersangkutan masih susah diajak bicara. Cenderung menghindar," ucap Sigit menambahkan.
Agus Sujatno Dikenal Jarang Bergaul
Agus Sujatno (34) berasal dari Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat. Pelaku diketahui menyewa kamar kos di Dukuh Blotana RT 07 RW 02, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pelaku disebut tinggal bersama istrinya. Tetangga mengungkapkan jika Agus dan istrinya jarang bergaul dan tertutup.
"Orang tertutup, tidak pernah srawung (Bergaul)," kata tetangga kosnya, Endang, dilansir detikJateng, Rabu (7/12).
"Kalau istrinya masih mau ngluruhi (Tegur sapa), kalau suaminya kalau tidak diluruhi (Disapa) dulu, ya diam," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Tetangga Mengenal Pelaku Bekerja sebagai Tukang Parkir
Dilansir dari detikJateng, Agus Sujatno di mata tetangga kosnya dikenal sebagai tukang parkir. Lalu dia ingin berjualan kue pukis namun modalnya tidak cukup, hingga kemudian sering bolak-balik keluar kota.
Tetangga kos pelaku, Endang menuturkan bahwa Agus Sujatno dan istrinya sudah tinggal menyewa kos sekitar 1,5 tahun. Selama menempati kos-kosannya, dia dikenal sebagai pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah.
"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang.
Keluarga Ngaku Lama Hilang Kabar
Kakek tiri Agus Sujatno, Supono (84) mengatakan Agus sebenarnya sudah lama meninggalkan rumah di Bandung dan tidak berkomunikasi dengan keluarga. Bahkan Agus tidak mengabari keluarga saat menikah.
"Dia udah lama enggak di rumah, nikah juga enggak ngasih tahu. Cuma ngabarin aja kalau si Agus ini sekarang tinggalnya di Sukaharjo di Jawa Tengah," ungkap Supono saat ditemui di kediamannya dilansir dari detikJabar, Rabu (7/12/2022).
Awalnya, Supono mengaku mengenali wajah Agus pada mayat yang tubuhnya terpotong akibat aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
"Iyah betul, itu Agus. Dia cucu tiri saya," pungkasnya.