Polisi mengungkapkan motif AF (27) istri dari EG (22) yang turut serta dalam penculikan dan pembunuhan terhadap remaja bernama Arya Gading Ramadhan (19) di Takaran, Kalimantan Utara (Kaltara). AF membantu suaminya lantaran kasihan suaminya kalah judi.
"Kalau istrinya itu ya membantu suaminya lah pada dasarnya. Karena untuk rencana awal itu suaminya juga ditembusin sama istrinya. Karena modal kerjanya (uang dari ayah EG) itu udah dipakai sama dia (EG) buat judi online," ucap Kapolres Tarakan AKBP Taufik kepada detikcom, Minggu (4/12/2022).
Taufik menjelaskan, atas dasar curhat EG itu, istrinya pun bersedia diajak untuk membantu suaminya dalam penculikan terhadap Gading. Penculikan dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan uang tebusan Rp 200 juta kepada orang tua korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya. Karena waktu itu istrinya ikut ke peternakan diajak sama suaminya," terangnya.
Dikatakan Taufik, setelah uang modal usaha itu habis untuk judi 2 tahun lalu, ayah EG tidak lagi mempercayai pelaku. EG akhirnya tidak punya pekerjaan tetap.
"Gak ada (pekerjaan). Pos kepiting itu punya bapaknya. Jadi sudah engga dipercaya dia sama orang tuanya," kata Taufik.
"Jadi selama hampir dua tahun suaminya ini bekerja serabutan. Apa aja yang bisa dikerjain ya dikerjain," imbuhnya.
Peran AF dalam Pembunuhan
AF membantu EG menculik Gading pada bulan April 2021. AF saat itu membantu suaminya mengikat tangan dan kaki Gading saat berada di kandang ayam milik korban.
"Di situ peran istrinya juga terlihat ikut mengikat, bahkan dia yang awal mengikat dengan tali seadanya. Kemudian EG (suaminya) menyuruhnya untuk membeli tali rafia biar kuat ikatannya," ungkap Taufik.
Peran lainnya saat itu AF mendapatkan perintah dari suaminya untuk membeli tali rapiah untuk memastikan korban tidak dapat kabur dari aksi penculikan tersebut.
Taufik menjelaskan, dalam rencana penculikan tersebut, AF sudah mendapatkan arahan dari suaminya jauh sebelum kejadian. EG yang kehabisan uang akibat kalah judi online berniat menculik sepupunya sendiri itu dengan meminta bantuan kepada AF.
"Rencananya ini pun ia sampaikan kepada istrinya. Jadi di bulan April (2021) puasa hari ketiga, mereka sudah berjanjian untuk melaksanakan aksi itu," ungkapnya.
Taufik mengatakan bahwa saat korban telah diikat, AF pulang ke rumahnya. Saat itulah suaminya yakni EG meminta bantuan rekannya, MN.
"Iya AF saat itu kembali ke kota, dan suaminya memanggil rekannya (MN) yang mana sudah mengatur kesepakatan," pungkasnya.
(asm/sar)