Bandara Haluoleo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelidiki soal dugaan oknum petugas melakukan pungli Rp 200 ribu ke penumpang yang belum menerima vaksin booster. Pihak bandara memberikan penjelasan syarat penerbangan terbaru.
"Dari Gugus Tugas syarat perjalanannya itu vaksin booster. Vaksin dosis 1 dan dosis 2 tidak diperkenankan melakukan perjalanan gitu. Jadi wajib booster," ujar Koordinator Humas Bandara Haluoleo Kendari Nurlansyah kepada detikcom, Rabu (23/11/2022).
Nurlansyah menjelaskan petugas bandara biasanya akan bertugas memeriksa aplikasi peduli lindungi penumpang. Jika ada penumpang ketahuan belum melakukan vaksin booster, makan oknum penumpang itu diarahkan ke bagian KKP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita kerja sama dengan KKP. Jadi KKP yang menentukan layak atau tidaknya orang itu terbang," kata Nurlansyah.
"Kita hanya memeriksa. Apabila dia belum booster ya kita arahkan ke KKP-nya, Karantina Kesehatan Pelabuhan," sambungnya.
Nurlansyah menyebut pihak KKP akan mengkaji lebih lanjut terkait penumpang yang belum booster. Pasalnya terkadang ada penumpang tidak vaksin booster dengan alasan kesehatan.
"Aturan itu tidak boleh selain booster dan orang yang punya surat keterangan pindah vaksin. Oleh sebabnya dia baru vaksin 2, ternyata dia tidak bisa lanjut vaksin 3 karena dia ada penyakit bawaan atau apa segala macam," katanya.
Penumpang Kena Pungli
Penumpang inisial HI dan B di Bandara Haluoleo, Kendari sebelumnya mengaku jadi korban pungli saat akan melakukan penerbangan ke Makassar. Keduanya masing-masing diminta membayar Rp 200 ribu ke seorang petugas agar bisa masuk ke terminal bandara dan melakukan check ini.
"Kami berdua sama-sama diminta bayar Rp 200 ribu," ujar HI kepada detikcom, Rabu (23/11).
HI dan IB hendak melakukan penerbangan dari Kendari menuju Makassar pada Senin (21/11). Namun saat itu mereka belum vaksin booster.
HI dan B kemudian tak diperkenankan melakukan penerbangan. Namun tiba-tiba ada oknum petugas bandara yang menawarkan solusi dengan imbalan Rp 200 ribu per penumpang tersebut.
"Tiba-tiba ada petugas bilang sini saya antar ki masuk sampai ke dalam tapi bayar Rp 200 ribu per orang," kata HI.
Pihak Bandara Selidiki Petugas Pungli
Pihak Bandara Haluoleo menyelidiki petugas dimaksud. Identitasnya sedang dicari tahu.
"Kita juga masih dalam tahap pemeriksaan, lagi dicari siapa sih orang-orang katanya yang beredar sekarang yang di media online itu, kami lagi cari," kata Nurlansyah kepada detikcom, Rabu (23/11).
Nurlansyah mengatakan dirinya juga telah menelepon penumpang yang mengaku jadi korban pungli. Dia berharap penumpang itu mengirimkan bukti ke pihaknya.
Nurlansyah mengatakan pihaknya akan lebih mudah mengusut dugaan pungli itu jika penumpang mempunyai bukti.
"Saya sudah tanya dari si korban, saya telepon sekarang kan lagi di Makassar. Katanya ada video, sampai sekarang saya belum dikirimkan videonya," katanya.
(hmw/nvl)