Aksi sejumlah pelajar tendang nenek hingga tersungkur di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut) viral di media sosial. Polisi langsung turun tangan menyikapi kasus ini.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni mengatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah video aksi biadab pelajar itu viral. Tak lama berselang, polisi mengamankan enam orang terkait aksi tersebut.
Dirangkum dari detikSumut, Senin (21/11/2022), berikut fakta-fakta pelajar di Tapsel tendang nenek hingga tersungkur:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku Lakukan Aksinya 2 Kali
Polisi mengungkap aksi biadab para pelajar menendang nenek hingga tersungkur tidak hanya dilakukan sekali. Aksi tersebut dilakukan sebanyak dua kali dalam waktu yang berbeda.
Imam menuturkan video pertama diambil pada September lalu, namun baru viral bersama video terakhir. Dalam video pertama, ada empat orang yang melakukan pemukulan dengan kayu kepada nenek malang tersebut.
"Enam orang (diamankan), yang di video menendang itu ada lima terlihat dalam video yang video pemukulan dengan kayu ada empat pelaku yang dalam video namun kalau digabungkan hanya enam pelaku dari kedua kejadian," ucap Imam, dilansir dari detikSumut, Minggu (20/11).
Kemudian untuk video kedua diambil pada Sabtu (19/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Pada aksi kedua ini salah satu pelajar menendang nenek malang tersebut hingga tersungkur tak berdaya.
"Terus hari Sabtu kemarin sekitar jam 11 kejadiannya, yang terlihat dalam video melakukan penganiayaan menendang salah satu pelaku kepada ibu korban yang sama dengan kejadian sebelumnya itu ada lima orang. Namun mereka dalam kelompok pelajar atau pemuda yang sama dan dari dua kejadian tersebut pelakunya ada enam orang," ujar Imam.
Pelaku Pelajar di Sekolah yang Sama
Imam juga mengungkapkan bahwa para pelaku yang menendang nenek malang itu merupakan pelajar salah satu SMK di Tapsel. Mereka dominan duduk di kelas 11 dengan usia rata-rata 15 sampai 16 tahun.
"Para pelaku masih usia pelajar rata-rata di usia 15 sampai 16 tahun, dan para pelaku masih dalam menjalankan pendidikan SMK yang ada di Tapsel, rata- rata di kelas 11," ujar Imam.
Fakta lainnya di halaman selanjutnya.
Polisi Minta Bapas Periksa Pelaku
Polisi langsung mengamankan para pelaku setelah videonya viral. Namun polisi meminta Balai Permasyarakatan (Bapas) untuk melakukan pemeriksaan karena mereka masih di bawah umur.
"Sesuai dengan ketentuan kita harus didampingi oleh Bapas terkait dengan penanganan para pelaku di bawah umur," ujar Imam Zamroni.
Polisi Minta Ortu Beri Pengawasan
Selain itu, Imam mengatakan polisi telah mengundang orang tua dari keenam pelajar tersebut. Termasuk mendatangkan kepala desa dan tokoh adat setempat, kepala sekolah para siswa, dan kepala cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumut.
Pemanggilan itu dimaksudkan untuk meminta orang tua hingga pihak sekolah agar melakukan pembinaan. Sementara, polisi juga jalan untuk melengkapi berkas perkara kasus ini.
"Apabila hari ini belum selesai dalam proses pemeriksaan kami serahkan kepada pihak orang tua untuk melaksanakan pengawasan dan pembinaan dan juga pihak sekolah sehingga para pelaku juga masih bisa melakukan aktivitas pendidikan kalau pun tidak diberikan sanksi oleh pihak sekolah sekaligus juga kami nanti berkoordinasi dengan Bapas terkait dengan penanganan baik dalam pemeriksaan maupun dalam penanganan selanjutnya," ujar Imam.
Fakta lainnya di halaman selanjutnya.
Nenek Diduga ODGJ
Polisi kemudian menyebut nenek yang ditendang pelajar itu diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Hal tersebut setelah polisi meminta keterangan terhadap sang nenek.
Imam Zamroni menduga nenek yang ditendang dalam video viral merupakan ODGJ karena sang nenek tidak bisa menjawab dengan baik saat dimintai keterangan.
"Orang dalam gangguan jiwa yang mana tidak dapat memberikan keterangan secara pasti apa yang kita butuhkan sehingga langkah kami kepada korban tadi pagi kita melaksanakan pemeriksaan kesehatan ke RS sekaligus kami memohon visum kepada dokter pemeriksa," ujar Imam.
Selain itu, Imam mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Tapsel terkait kasus ini. Tujuannya agar dapat mencari keberadaan keluarga nenek tersebut sembari jika bertemu petugas berencana juga memeriksa keluarganya.
"Kami melakukan koordinasi dengan Dinsos Tapsel untuk bersama sama mencari dari keluarga dari ibu dari ODGJ tersebut untuk kami bisa kembalikan kepada pihak keluarga sekaligus kami nanti bisa mengambil keterangan saksi dari pihak keluarga," ujar Imam.
"Untuk saat ini, tadi pagi sudah kami serahkan ke pihak Dinsos untuk dilaksanakan rehabilitasi untuk ibu yang dalam video tersebut sebagai korban," tambah Imam.
Simak Video "Video Warga Kompak Laporkan Jalanan di Tapsel Jelek ke Menko AHY"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/ata)