6 Fakta Ketua Batalyon 120 Makassar Ditangkap Usai Serang Hotel-Dibebaskan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 20 Nov 2022 07:40 WIB
Foto: Dokumen Istimewa
Makassar -

Ketua Batalyon 120 Makassar M Rusdi sempat ditangkap polisi terkait penyerangan dan perusakan di salah satu hotel di Kota Makassar. Namun Rusdi kini telah dibebaskan setelah pihak hotel mencabut laporan di kepolisian.

Rusdi ditangkap di Hotel Maleo, Rappocini, Makassar pada Jumat (18/11) sekitar pukul 03.15 Wita. Dua rekannya, Muhammad Ilham dan Hendra Irawan ikut ditangkap.

Dirangkum detikSulsel, Minggu (20/11/2022), berikut 6 fakta Ketua Batalyon 120 Makassar ditangkap usai serang hotel hingga dibebaskan:


1. Cekcok dengan Tukang Parkir

Kanit Resmob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kompol Dharma Negara mengatakan M Rusdi Cs awalnya diduga terlibat keributan dengan seorang tukang parkir bernama Syamsuddin (39). Namun Dharma mengaku tak tahu banyak soal penyebab keributan tersebut.

"(Tukang parkir) itu yang ribut sama diduga Batalyon 120 itu," kata Dharma, Sabtu (19/11).

Tim Resmob Polda Sulsel yang menerima laporan keributan itu kemudian turun tangan ke lokasi. Namun Syamsuddin justru memukul seorang anggota Resmob Brigadir Amiruddin.

"Awalnya kan ribut itu antara beberapa pemuda di depan (hotel) Maleo, habis itu anggota ada monitor, ke sanalah anggota, istilahnya melerai kan," kata Dharma.

2. Duduk Perkara Cekcok Ketua Batalyon 120-Jukir Syamsuddin

Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf menjelaskan awalnya Rusdi terlibat keributan dengan jukir Syamsuddin di depan sebuah minimarket tak jauh dari hotel. Rusdi kemudian digiring oleh pria itu ke dalam hotel.

Selanjutnya Rusdi berhasil kabur dari hotel dan memanggil kedua rekannya. Rusdi kemudian kembali ke hotel untuk mencari pria tersebut.

Rusdi kemudian melakukan perusakan karena pria yang dicarinya tidak ada di lokasi. Rusdi kemudian melakukan perusakan terhadap meja resepsionis hotel karena mengejar tukang parkir Syamsudin. Sedangkan kedua rekan Rusdi berjaga di luar hotel.

"Meja resepsionis itu ditepuk dan rusak sehingga pecah fiber itu dan tidak bisa digunakan lagi," terang Yusuf, Jumat (18/11).

Simak di halaman berikutnya..




(hmw/alk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork