Massa di Dogiyai, Papua Tengah terlibat kerusuhan dengan cara melakukan pembakaran rumah dan truk. Insiden tersebut berawal dari seorang balita Noldi Goo (5) yang meninggal dunia karena dilindas truk.
"Korban kecelakaan Noldi Goo dan diketahui meninggal dunia di tempat," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya.
Kerusuhan itu terjadi di Kampung Ikebo Distrik Kamu, Kabaputen Dogiyai, Sabtu (12/11) sekitar pukul 14.30 WIT. Warga yang marah atas kematian Noldi melakukan pembakaran di sejumlah titik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga yang melihat kecelakaan itu melakukan penyerangan terhadap sopir dan membakar 1 unit rumah 4 pintu di arah Kampung Mauwa dan 2 unit kendaraan truk," tuturnya.
Selain melakukan pembakaran, massa juga sempat merangsek masuk ke Polres Dogiyai. Hal ini karena massa meyakini sopir truk yang menabrak balita diamankan ke Polres.
"Sekelompok masa merangsek maju ke Polres dan berusaha untuk mengambil sopir namun berhasil diarahkan dan dikendalikan," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Kamal massa bergabung dari arah kampung Mauwa dan Kamuu Selatan memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo namun berhasil dihalau dengan tembakan gas air mata dan aparat gabungan berjaga dalam kota.
"Namun saat ini situasi Kamtibmas di Dogiyai kembali kondusif. Personel gabungan Polres Dogiyai, TNI, Brimob Yon C dan Satgas Damai Cartenz masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi kejadian," tegasnya.
(hmw/ata)