Polisi hingga kini belum mengungkap penyebab siswi SMA di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas terjatuh dari lantai 18 Hotel Karebosi Premier. Polisi masih mendalami sejumlah hal, termasuk rekaman CCTV hotel.
"Belum bisa kami simpulkan saat ini, maksudnya kita kan nanti berdasarkan formil materialnya toh, berdasarkan pemeriksaan CCTV, berdasarkan keterangan saksi baru bisa kita simpulkan," ujar Kapolsek Wajo AKP Muhammad Muhtari kepada detikSulsel, Minggu (13/11/2022).
Muhtari mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menggelar proses reka ulang. Selain itu, penyidik juga masih mendalami keterangan sejumlah saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah ada langkah selanjutnya kita lakukan reka ulang dan sebagainya," tutur AKP Muhtari.
"Tadi malam pemeriksaan terhadap teman dekatnya, yaitu ada sekitar 6 sampai 7 orang," imbuhnya.
Para saksi yang dimaksud adalah rekan korban. Hanya saja pihak kepolisian belum menjelaskan banyak hal dari hasil pemeriksaan saksi tersebut.
"Untuk sementara kan kita mau gali, dari masing-masing kawannya, karena temannya kenalnya sebagai apa sama si pihak almarhum. Apakah ada nanti keterkaitan peristiwa dan sebagainya," lanjutnya.
Peristiwa Siswi SMA Tewas Jatuh dari Hotel
Seperti diketahui, korban merupakan siswi SMA bernama Nurul Nur Rahman. Dia ditemukan tewas tergeletak di jalan menuju basement parkiran Hotel Karebosi Premier, Makassar pada Rabu (9/11) sekitar pukul 22.45 Wita.
Perwakilan manajemen Hotel Karebosi Premier Binsar J Samosir mengungkapkan korban tidak tercatat sebagai tamu Hotel Karebosi. Pihaknya belum mengetahui apakah korban datang sendirian atau bersama dengan orang lain.
"Kita kan belum melihat sejauh mana dia datangnya. Tidak berenang. Dia datang berkunjung, bukan tamu kamar," ungkap Binsar kepada wartawan di lokasi, Kamis (10/11).
Polisi mengungkap korban Nurul Nur Rahman masih pelajar SMA kelas 9 dan berusia 19 tahun. Kasubsipenmas Polres Pelabuhan Aipda Adil mengungkapkan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban sempat bermain handphone di lantai 18 hotel.
"Kalau keterangan saksi dia bilang, dia bermain HP di lantai 18, tidak lama dia turun ke lantai 16 dekat kolam renang," ujar Aipda Adil.
Korban sempat ditegur oleh petugas saat berada di area kolam renang karena masuki area terlarang. Saat itu petugas meminta korban untuk menjauh karena area tersebut berbahaya.
"Ada petugas sudah kasih ingat, jangan di situ bahaya, daerah terlarang," ujarnya.
(hmw/asm)