Anak Kecil Tewas Ditabrak Truk, Warga Dogiyai Ngamuk Bakar Rumah-Bacok Sopir

Papua Tengah

Anak Kecil Tewas Ditabrak Truk, Warga Dogiyai Ngamuk Bakar Rumah-Bacok Sopir

John Roy Purba - detikSulsel
Sabtu, 12 Nov 2022 16:04 WIB
Warga di Dogiyai Ngamuk karena Anak Kecil Diduga Ditabrak Trusk
Foto: Dok. Istimewa
Dogiyai -

Seorang anak kecil tewas ditabrak truk di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Kejadian itu diduga membuat warga marah sehingga membakar rumah dan membacok sopir truk tersebut.

"Intinya kejadian itu terjadi akibat kecelakaan lalu lintas siang tadi," ujar Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu kepada detikcom, Sabtu (12/11/2022).

Insiden tabrakan tersebut terjadi di Mauwaba Ikebo, Distrik Monamani. Sopir yang belum diungkapkan identitasnya memundurkan truknya hingga tak sengaja melindas seorang anak kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sopir truk mundur dan tak melihat adanya seorang anak kecil di belakangnya. Lalu anak kecil itu terlindas dan informasinya meninggal dunia," ungkapnya.

Masyarakat akhirnya marah dengan cara menyerang perkotaan dan membakar 1 rumah di ujung Pos 4 Mawa. Bahkan massa sempat hendak menyerang Polres lantaran supir truk diamankan polisi.

ADVERTISEMENT

"Kebiasaan masyarakat di Dogiyai itu langsung main massa. Jadi sopirnya informasinya dibacok, namun sudah kami amankan," kata Samuel.

"Setelah diamankan massa datang dan mencoba untuk merangsek maju. Namun karena kekuatan personel kita kuat itu tak berhasil," katanya.

Samuel juga terpaksa mengaku bahwa pihaknya tak sempat mengamankan sopir truk tersebut. Hal ini agar massa tak menyasar kantor polisi.

"Kita sampaikan pelaku yang menabrak tak sempat kami amankan. Karena kalau kita sampaikan kita amankan, maka massa akan bentrok dengan anggota," katanya.

Tak lama berselang, lanjut Samuel, masyarakat berhasil terprovokasi sehingga berupaya menyerang pasar dan perkotaan.

"Untuk kondisi pasar berhasil kami amankan. Karena memang sudah kami ketahui pergerakan massa. Itu pasarkan selalu jadi sasaran kalau ada sebuah peristiwa di sana. Makanya kita sudah antisipasi agar pasar tidak di bakar warga," tuturnya.

Samuel menambahkan saat ini bunyi tembakan masih terdengar. Hal itu dilakukan dalam rangka peringatan agar warga yang hendak masuk ke perkotaan tidak terjadi.

"Sampai saat ini di sana masih ada bunyi tembakan. Tapi itu dilakukan bukan untuk mengejar massa tapi untuk mempertahankan kota. Intinya kota kita jaga agar massa tidak masuk ke kota dan kita juga tak ingin terulang lagi seperti pembakaran 1 rumah tadi," cetusnya.




(hmw/ata)

Hide Ads