Kericuhan terjadi ketika polisi mengamankan sejumlah oknum mahasiswa yang mengibarkan bendera Bintang Kejora di kampus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Kota Jayapura, Papua. Polisi melepaskan gas air mata setelah upaya persuasif tidak dihiraukan.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Victor D Mackbon mengungkapkan sejumlah oknum mahasiswa tersebut membentangkan 2 bendera Bintang Kejora di dalam USTJ. Pengibaran bendera bintang kejora itu terjadi pada Kamis (10/11) sekitar pukul 13.00 WIT.
"Jadi memang ada sekelompok yang diduga mahasiswa. Mereka melakukan orasi di dalam areal kampus USTJ dengan membentangkan 2 (bendera) bintang kejora," kata Kapolresta Jayapura Kota AKBP Victor D Mackbon kepada detikcom, Kamis (10/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Victor mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari pihak kampus. Ia mengatakan pihak kampus telah berupaya melarang namun tidak dihiraukan sehingga pihaknya diminta turun tangan mengamankan oknum mahasiswa tersebut.
"Salah satu pembantu rektor menghubungi kami bahwa untuk mengamankan orang tersebut. Karena ada upaya intimidasi dari sekelompok orang itu terhadap pengurus universitas. Dia melakukan pengancaman," ungkapnya.
Polisi Lakukan Upaya Persuasif
Victor mengatakan pihaknya langsung datang ke lokasi dan langsung mengamankan pengibar bendera tersebut. Mereka awalnya bersedia ikut untuk memberikan klarifikasi namun diadang oleh sekelompok massa.
Upaya persuasif pun dilakukan pihak Polisi. Namun, baik anggota maupun pihak kampus diadang di pintu gerbang hingga terjadi bentrok.
"Anggota di dalam beserta pengurus ini gak bisa keluar. Akhirnya kita imbau, mereka gak mau, malah melempar petugas," kata Victor D. Mackbon.
Polisi Lepaskan Gas Air Mata
Victor menuturkan karena upaya persuasif tidak berhasil, sesuai aturan yang ada maka pihaknya memutuskan untuk melepaskan tembakan gas air mata.
"Karena sudah protap pertama, persuasif, imbauan, kita mengeluarkan gas air mata untuk membubarkan. Dan massa yang memalang itu bubar," ujarnya.
Saat melakukan pengamanan, Victor juga menyebut massa melempari petugas dengan batu. Massa diperkirakan berjumlah seratusan orang diduga dari kelompok pengibar bendera bintang kejora.
"Kurang lebih ada ratusan, menutup pagar. Anggota gak bisa keluar. Diduga (massa) dari kelompok mereka," tuturnya.
Namun saat ini, situasi di kampus USTJ Jayapura sudah kondusif. Proses pembubaran massa dilakukan polisi sekitar pukul 13.00 Wita dan selesai sekitar pukul 14.30 Wita.
"Sudah kondusif. Sekarang tinggal kita lakukan pemeriksaan aja. (Motif) belum," ucapnya.
4 Orang Luka-luka Akibat Bentrok
Polisi mengungkap ada 4 orang yang mengalami luka-luka akibat bentrok tersebut. Korban luka merupakan dosen dan aparat kepolisian.
"(Massa) melakukan penganiayaan. Karena ada dosen yang dianiaya dan juga aparat yang dilempar batu," ungkap Victor.
Victor mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data pasti berapa korban luka sampai saat ini. Dia juga menyebut sejauh ini tidak ada laporan mahasiswa yang terluka.
"Ini kurang lebih ada 4 (korban luka). Dari pihak dosen ada, dari pihak aparat ada," sebutnya.
(alk/ata)