4 Orang Luka Akibat Bentrok Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Jayapura

Papua

4 Orang Luka Akibat Bentrok Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Jayapura

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Kamis, 10 Nov 2022 20:30 WIB
Bendera bintang kejora berkibar di kampus USTJ Jayapura, Papua.
Foto: Bendera bintang kejora berkibar di kampus USTJ Jayapura, Papua. (dok. istimewa)
Jayapura - Polisi mengungkap ada 4 orang yang mengalami luka-luka saat sejumlah oknum mahasiswa mengibarkan bendera bintang kejora di kampus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Kota Jayapura, Papua. Korban luka merupakan dosen dan aparat kepolisian.

"(Massa) melakukan penganiayaan. Karena ada dosen yang dianiaya dan juga aparat yang dilempar batu," ungkap Kapolresta Jayapura Kota AKBP AKBP Victor D. Mackbon kepada detikcom, Kamis (10/11/2022).

Victor mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data pasti berapa korban luka sampai saat ini. Dia juga menyebut sejauh ini tidak ada laporan mahasiswa yang terluka.

"Ini kurang lebih ada 4 (korban luka). Dari pihak dosen ada, dari pihak aparat ada," sebutnya.

Untuk diketahui, pengibaran bendera bintang kejora itu terjadi pada Kamis (10/11) sekitar pukul 13.00 WIT. Polisi langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan untuk melakukan pengamanan terhadap para pengibar bendera bintang kejora tersebut.

Sementara itu, suasana juga sempat memanas saat polisi mengamankan oknum pengibar bendera bintang kejora di kampus USTJ. Sekelompok massa mengadang polisi hingga akhirnya terjadi bentrok.

"Anggota di dalam beserta pengurus ini gak bisa keluar. Akhirnya kita imbau, mereka gak mau, malah melempar petugas," kata Kapolresta Jayapura Kota AKBP Victor D. Mackbon kepada detikcom, Kamis (10/11).

Victor menuturkan aparat kepolisian sudah berupaya melakukan pendekatan persuasif saat akan membawa oknum pengibar bendera ke kantor polisi. Namun karena upaya persuasif tak dihiraukan, polisi memutuskan untuk melepaskan tembakan gas air mata.

"Karena sudah protap pertama, persuasif, imbauan, kita mengeluarkan gas air mata untuk membubarkan. Dan massa yang memalang itu bubar," ujarnya.


(asm/nvl)

Hide Ads