.webp)
Pengacara Richard Eliezer, terdakwa kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat mengungkapkan kliennya siap bertemu dengan terdakwa lainnya, Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal dalam sidang lanjutan yang digelar hari ini. Agenda sidang lanjutan pembunuhan Yosua yang digelar hari ini yaitu pemeriksaan saksi.
Dilansir dari detikNews, Sebelumnya, majelis hakim menyebut sidang Bharada Eliezer, Kuat Ma'ruf, dan Ricky Rizal akan digabung pada Senin (7/11/2022).
"Saudara penasihat hukum dan jaksa penuntut umum (JPU) sidang Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal ini akan kita gabung dengan sidangnya Eliezer, jadi minggu depan kita akan sidang dua kali yaitu hari Senin dan hari Rabu, hari Senin gabung dengan Eliezer," kata hakim ketua Wahyu Iman Santosa saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai pernyataan dari hakim tersebut, Kuasa hukum Bharada Eliezer, Ronny Talapessy, mengungkapkan kliennya siap dipertemukan dengan Ricky dan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan yang akan dilaksanakan.
"Klien saya sudah sampaikan siap bertemu RR (Ricky Rizal) dan Kuat Ma'ruf (KM)," kata Ronny kepada wartawan, Minggu (6/11).
Ronny pun mengatakan pihaknya menghormati keputusan majelis hakim menggabungkan sidang Eliezer dengan Kuat dan Ricky. Dia mengatakan kliennya akan bersikap kooperatif dalam proses persidangan.
"Kita prinsipnya siap dan kita menghormati kebijakan majelis hakim menggabungkan sidang bersama KM, dan RR. Setiap proses persidangan dari awal Bharada E kooperatif dan kita tim penasihat hukum menghargai sikap dari Bharada E," ungkapnya.
Sidang Lanjutan Akan Digelar Pagi Ini
Humas PN Jaksel Haruno mengatakan sidang lanjutan yang mempertemukan Eliezer dan Kuat Ma'ruf-Ricky Rizal akan digelar pagi ini. Rencananya, sidang akan dimulai pada pukul 9.00 WIB.
"Seperti biasa jam 9-10 pagi," kata Haruno saat dihubungi, Minggu (6/11/2022).
Terkait agenda pemeriksaan tersebut, LPSK mengaku telah bersurat ke hakim agar sidang Eliezer dipisah dengan Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal. Namun, Humas PN Jaksel Djuyamto menyebut sidang tersebut merupakan ranah hakim, sehingga hakim tidak mungkin berkenan berbicara selain di persidangan.
"Karena sudah menjadi kewenangan majelis, jadi humas tidak boleh komentar. Majelis tidak mungkin berkenan bicara selain di persidangan, (masalah) kode etik," kata Djuyamto saat dihubungi terpisah
(urw/alk)
