Pemkab Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat ada 8 anak yang terlibat kasus prostitusi anak di bawah umur tahun ini. Kasus tersebut dikatakan didominasi pelajar.
"Betul. Memang prostitusi anak di bawah umur di Toraja Utara ini meningkat lagi. Juni hingga November 2022 ini saja sudah 4 anak yang terlibat dalam prostitusi kami tangani," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Toraja Utara, dr Lina Rombe kepada detikSulsel, Selasa (1/11/2022).
"Meningkat (kasus prostitusi). Jadi tahun lalu itu hanya 5 anak, sedangkan Januari hingga November 2022 ini tercatat sudah 8, semoga tidak bertambah lagi yah," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata kata dia, anak yang terlibat dalam kasus prostitusi tersebut masih berstatus sebagai siswa. Modus operandi prostitusi dilakukan via online atau di media sosial.
"Rata-rata memang mereka ini sebagai pelajar atau siswa umurnya 17 sampai 20 tahun," ungkap dr Lina.
Dia mengutarakan, dari hasil pemeriksaan DP3AP2 Toraja Utara, anak-anak yang terlibat prostitusi ini didasari karena faktor ekonomi, ditambah lagi tidak ada kontrol langsung dari kedua orang tua.
"Kalau saya melihat banyak anak broken home yang terlibat. Mereka tidak dibiayai lagi, kemudian memilih jalan seperti prostitusi. Biasanya anak yang dari pelosok sekolah di Kota Rantepao. Jadi memang sangat rawan. Apalagi pergaulan kurang terkontrol," urai dia.
Menurut dr Lina, seiring bertambahnya kasus prostitusi anak di bawah umur di Toraja Utara sangat mengancam masa depan anak. Bahkan, anak sangat rawan terinfeksi HIV/Aids.
"Anak-anak ini rata-rata panggilan yah. Kalau kondisinya seperti ini sangat rawan mereka terinfeksi HIV/Aids, di Toraja Utara HIV juga meningkat. Pemicunya salah satunya ini, prostitusi anak di bawah umur," ujarnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Toraja Utara, AKP Eli Kendek membeberkan, pihaknya saat ini tengah menyelidiki maraknya kasus prostitusi anak di bawah umur di Toraja Utara. Tim Cyber kata dia, tengah bekerja mengungkap prostitusi tersebut.
"Iya tim cyber kami masih melakukan penyelidikan dulu yah. Kalau ada perkembangan nanti kami kabari," tandasnya.
(sar/sar)