Seorang pelajar berinisial MAS (14) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) dianiaya dengan sadis oleh 6 orang remaja. Polisi pun menangkap keenam pelaku yang aksinya viral di media sosial tersebut.
Dalam video beredar yang dilihat detikSulsel, tampak sekelompok pelajar yang mengenakan baju pramuka sedang nongkrong di pinggir jalan depan sekolah. Sejumlah remaja yang tidak mengenakan baju pramuka juga terlihat di lokasi dalam video tersebut.
Tiba-tiba remaja yang duduk di motor tersebut berdiri dan menendang bokong korban yang berdiri di dekat pohon. Kemudian datang 5 pelaku lain ikut mengeroyok korban dengan sadis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangko-jangko (jangan-jangan)," terdengar suara pelajar yang berusaha melerai dalam video berdurasi 46 detik itu.
Korban yang sudah terjatuh di tanah masih dikeroyok bahkan diinjak-injak para pelaku. Seorang pelajar yang mengenakan topi dan jaket hitam berusaha melerai namun para pelaku masih terus melakukan pengeroyokan.
Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Akhmad Risal yang dikonfirmasi membenarkan insiden dalam video tersebut. Para pelaku pengeroyokan dalam video tersebut sudah diamankan.
"Pelakunya ada 6 orang, 1 orang siswa SMAN 6 inisialnya GFP (16), satu siswa SMP 2 inisial JAL (14), satu pelajar SMP 7 inisial FDL (14), satu santri pesantren inisial MI (14). Dua tidak ada kerja inisial FHR dan FKR, umurnya kisaran 14 sampai 15 tahun," ucap Iptu Akhmad Risal kepada detikSulsel, Senin (31/10/2022).
Iptu Akhmad menuturkan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (29/10). Kronologi kejadian tersebut diduga akibat saling sindir sesama pelajar sehingg ada dendam. Sepulang dari sekolah korban yang sedang menunggu dijemput orang tuanya lalu dikeroyok.
"Awalnya itu baku sindir ji. Jadi si korban ini pulang sekolah di SMPN 7. Dia tunggu orang tuanya," imbuhnya.
Salah seorang pelaku yang datang menghampiri korban lalu bertanya tentang alamat korban. Sontak saat korban menjawab alamat tempat tinggalnya, langsung dikeroyok oleh ke 6 pelaku.
"Tidak lama itu salah satu pelaku datang dia hampiri korban terus dia tanya 'anak mana ko?' terus korban bilang 'saya anak yosdar', begitu dia bilang anak Yosdar jadi langsung di keroyok," tuturnya.
Tidak terima dengan pengeroyokan tersebut, keluarga korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Polisi kemudian melakukan penangkapan dan 6 pelaku pengeroyokan tersebut kini dalam penanganan pihak Polres Palopo.
"Kalau pelakunya tidak ditahan karena masih di bawah umur namun proses hukum tetap berjalan," tuturnya.
Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan upaya restorative justice dengan melakukan pendekatan kepada keluarga korban. Meski begitu jika hasil restorative justice tidak terpenuhi proses hukum tetap dilanjutkan.
"Tadi kami sudah kasih pemahaman orang tuanya korban, nanti kita kasih ketemu dengan orang tua para pelaku untuk diupayakan restorative justice. Kalau tidak tercapai restorative, mau tidak mau harus kita lanjutkan," tukasnya.
(tau/sar)