Lari Tunggang-langgang 2 KKB di Kiwirok Papua Usai 1 Rekannya Ditembak Aparat

Papua

Lari Tunggang-langgang 2 KKB di Kiwirok Papua Usai 1 Rekannya Ditembak Aparat

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 29 Okt 2022 06:40 WIB
Personel Satgas Damai Cartenz mengklaim menembak seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua.
Personel Satgas Damai Cartenz mengklaim menembak seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua. Foto: dok istimewa.
Pegunungan Bintang -

Dua orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua lari tunggang-langgang setelah satu rekannya ditembak personel Satgas Damai Cartenz. Mereka diduga hendak mengganggu personel Polri yang sedang mengirim logistik di Distrik Kwirok.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat pagi (28/10/2022). Awalnya, aparat kepolisian yang hendak mengirim logistik itu melihat tiga anggota KKB dan sedang membawa senjata api.

"Saat itu anggota kami melihat 3 orang yang membawa senjata api dan diduga dari kelompok KKB. Lalu anggota dengan menggunakan senjata jarak jauh menembak salah seorang dari mereka yang membawa senjata api," ungkap Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cahyo menuturkan, satu dari tiga anggota KKB itu tumbang usai terkena tembakan. Setelah satu orang tertembak, kedua rekannya langsung melarikan diri.

"2 Orang temannya kabur dan membawa senjata api yang dipegang salah seorang dari mereka yang tertembak," kata Cahyo.

ADVERTISEMENT

Namun anggota KKB yang tertembak itu tak dievakuasi aparat. Salah satu pertimbangannya karena lokasinya yang jauh dan berada di puncak gunung.

"Kami tidak melakukan evakuasi terhadap mereka yang tertembak lantaran kondisi medan yang jauh dan ketinggian. Yang pasti salah seorang dari mereka roboh tertembak," imbuhnya.

Diduga Ganggu Personel Polri

Cahyo mengatakan, penembakan dilakukan karena anggota KKB tersebut diduga hendak mengganggu aktivitas personel Polri yang hendak mengirim logistik.

"Tadi pagi anggota melakukan ambus (penyerangan) terhadap 3 anggota kelompok kriminal bersenjata. Diduga mereka hendak mengganggu aktivitas personel polri yang hendak mengirim logistik melalui penerbangan helikopter," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini kondisi di Kwirok sama sekali tak berpenghuni pascagangguan terhadap tenaga medis dan pembakaran sekolah SMA akhir tahun 2021 lalu.

"Di sana fasilitas kesehatan dan pendidikan tersedia mulai dari SD, SMP dan SMA. Tapi karena masyarakat takut atas gangguan KKB akhirnya kota itu kini masih kosong," kata Cahyo.

Selanjutnya, kata dia, polisi terus berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah setempat. Hal ini agar daerah tersebut kembali diduduki oleh masyarakat.

"Kami terus berupaya berkomunikasi Pemda agar seluruh warga bisa mendiami kembali kota itu. Pemda kan yang punya warga. Itu makanya sejak awal kami terus hadir disana agar warga yakin daerah itu sudah aman dari gangguan KKB," pungkasnya.




(asm/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads