"Tadi pagi anggota melakukan ambus (penyerangan) terhadap 3 anggota kelompok kriminal bersenjata. Diduga mereka hendak mengganggu aktivitas personel polri yang hendak mengirim logistik melalui penerbangan helikopter," ujar Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/10/2022).
Cahyo menceritakan sejak pagi tadi anggotanya melakukan pengamanan dalam rangka persiapan pengamanan helikopter yang hendak mendarat. Dikatakannya helikopter itu mendarat di Kwirok dalam rangka membawa logistik bahan makanan buat anggota pengamanan di sana.
"Saat itu anggota kami melihat 3 orang yang membawa senjata api dan diduga dari kelompok KKB. Lalu anggota dengan menggunakan senjata jarak jauh menembak salah seorang dari mereka yang membawa senjata api," tuturnya.
Cahyo mengatakan 1 orang dari 3 kelompok KKB itu jatuh tertembak. Namun karena lokasi kelompok KKB di puncak gunung dan medannya jauh, kelompok kriminal itu tak dievakuasi.
"2 Orang temannya kabur dan membawa senjata api yang dipegang salah seorang dari mereka yang tertembak," kata Cahyo.
"Kami tidak melakukan evakuasi terhadap mereka yang tertembak lantaran kondisi medan yang jauh dan ketinggian. Yang pasti salah seorang dari mereka roboh tertembak," imbuhnya.
Cahyo menjelaskan saat ini kondisi Kota Kwirok sama sekali tak berpenghuni pascagangguan terhadap tenaga medis dan pembakaran sekolah SMA akhir tahun 2021 lalu.
"Di sana fasilitas kesehatan dan pendidikan tersedia mulai dari SD, SMP dan SMA. Tapi karena masyarakat takut atas gangguan KKB akhirnya kota itu kini masih kosong," kata Cahyo.
Cahyo menambahkan polisi terus berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah setempat, agar kota tersebut kembali diduduki oleh masyarakat.
"Kami terus berupaya berkomunikasi Pemda agar seluruh warga bisa mendiami kembali kota itu. Pemda kan yang punya warga. Itu makanya sejak awal kami terus hadir disana agar warga yakin daerah itu sudah aman dari gangguan KKB," tegasnya.
(hmw/hsr)