Kriminolog Reza Indragiri menilai Christian Rudolf Tobing (36) tak bisa disimpulkan sebagai seorang psikopat meski tersenyum usai membunuh Ade Yunia Rizabani atau Icha (36). Reza memilih berhati-hati untuk melabeli pelaku dengan sebutan-sebutan psikologis.
"Penyematan istilah psikologis bisa dimanfaatkan oleh pelaku untuk mendapatkan keringanan hukuman," kata Reza Indragiri dikutip dari video 20detik, Minggu (23/10/2022).
Reza Indragiri mengatakan Rudolf sebaiknya disebut saja orang yang normal, waras dan memiliki perencanaan dalam menjalankan aksinya. Tujuannya agar majelis hakim memberikan hukuman seberat-beratnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya pelaku nanti mendapatkan hukuman yang berat dari majelis hakim agar tidak bertolak belakang dengan harapan publik dan keluarga korban," ujarnya.
Dia juga mengingatkan agar berhati-hati memberikan sebutan psikologis kepada pembunuh seperti pembunuh berdarah dingin, psikopat, sosiopat, orang dengan gangguan kepribadian lainnya.
Sebelumnya, Rudolf Tobing membunuh Ade Yunia Rizabani atau Icha di salah apartemen daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Mereka terekam CCTV saat berada satu lift sebelum pembunuhan.
Motif Rudolf Bunuh Icha
Polisi mengaku masih mendalami motif pembunuhan yang dilakukan Rudolf. Meski dalam pemeriksaan tersangka, Rudolf mengaku membunuh Icha karena dendam.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, Tersangka mengaku sakit hati. Tersangka menyimpan dendam terkait masalah di circle pertemanan mereka," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/10).
Namun, Hengki mengatakan tim penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap tersangka. Pasalnya, ada sejumlah barang milik korban yang hilang.
"Penyidik masih mendalami masalah motif ini, karena ada barang-barang korban yang hilang," ungkapnya.
Hengki menambahkan antara tersangka dan korban tidak ada hubungan yang spesial. Dia menegaskan keduanya hanya sekadar teman biasa.
"Hanya pertemanan biasa," ujarnya.
(hsr/hmw)