Terungkap dugaan motif cinta segitiga di balik aksi oknum TNI AL di Jayapura, Papua, Peltu HS menembak mati pria bernama Tri Mulyono (53). Peltu HS diduga memiliki hubungan asmara dengan istri korban, wanita berinisial PR (51).
"Jadi penembakan itu motifnya asmara. Mereka ada hubungan seperti adanya saling suka antara si tersangka dengan istri korban," ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon kepada detikcom, Jumat (21/10/2022).
Victor mengatakan Peltu HS dan wanita PR alias istri korban adalah teman satu sekolah semasa SMP. Dua tahun lalu, Peltu HS dan PR bertemu dalam acara reunian sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diduga kisah asmara itu muncul saat keduanya saling menghadiri reunian sekolah," ujar Kombes Victor.
"Dari sana kemudian komunikasi antara pelaku dan istri korban intens terjadi," imbuhnya.
Kendati demikian, Kombes Victor mengaku tidak bisa menjelaskan banyak hal karena kasus ini sudah dilimpahkan ke Pomal X Jayapura. Pasalnya Peltu HS merupakan anggota TNI AL di Jayapura.
"Polisi hanya menangani laporan kejadian awal saja. Begitu diketahui pelakunya oknum TNI AL tentu kasus ini kami limpahkan ke Pomal. Semua bukti-bukti awal yang kami kumpulkan juga sudah kami serahkan," katanya.
Simak ulasan cerita selengkapnya di halaman berikutnya...
Kronologi Penembakan Maut
Penembakan maut itu terjadi di Perumahan Permata Indah Kamkei Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (19/10) sekitar pukul 17.50 WIT. Korban dan istrinya, PR memang tinggal di perumahan tersebut.
Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Feryanto Pardamean Marpaung mengungkapkan kasus ini berawal saat Peltu HS menunggu istri korban pulang bekerja. Saat istri korban masuk ke perumahan, Peltu HS segera mencegatnya.
"Istri korban berinisial PR sedang perjalanan pulang dari bekerja menggunakan mobil. Pada saat masuk ke perumahan Permata Indah Tanah hitam, PR melihat pelaku sudah menunggu di pinggir jalan menuju rumahnya," ujar Feriyanto kepada wartawan di Mako Lantamal X Jayapura, Kamis (20/10).
Menurut Feriyanto, istri korban sempat berusaha menghindar tetapi Peltu HS terus mengejar dan mencegat mobilnya. Peltu HS juga mengetuk kaca mobil PR.
"Istri korban tidak menuruti permintaan pelaku dan menelepon korban yakni suaminya untuk datang menolong. Ketika pelaku masih mengetuk-ngetuk jendela mobil, dari arah belakang korban datang sambil berteriak ke pelaku agar tidak mengganggu istrinya, korban memukul pelaku," ujarnya.
Korban dan Peltu HS akhirnya berduel di lokasi. Selanjutnya Peltu HS mengeluarkan pistol jenis revolver dan menembak korban.
"Korban meninggal di tempat. Setelah itu pelaku juga menembakkan dirinya," imbuhnya.
Peltu HS diketahui turut mengakhiri hidupnya dengan menembak bagian dagunya. Peltu HS akhirnya ikut meninggal dunia.
"Karena luka yang sangat parah pelaku dinyatakan meninggal dunia," katanya.