.webp)
Acara wisuda Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat dibuat heboh dengan aksi adu jotos sejumlah pria. Polisi mengatakan insiden itu dipicu persoalan antara fotografer dengan pengelola di lokasi.
"Masalah fotografer saja," ucap Kapolsek Rappocini Kompol Amrin saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (18/10/2022) malam.
Adu jotos sejumlah pria itu terjadi di Pelataran Gedung Phinisi UNM Makassar, Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kecamatan Rappocini, Makassar pada Selasa (18/10) siang tadi. Perselisihan itu terjadi saat wisudawan tengah berkumpul untuk sesi foto bersama keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kompol Amrin, lapak fotografer di acara wisuda UNM selama ini dikoordinir oleh orang tertentu. Kemudian ada seorang fotografer yang masuk buka lapak tanpa melakukan koordinasi.
"Mungkin kan ada yang memang koordinir masalah fotografer mungkin, ada juga yang masuk yang tidak melapor. Intinya seperti itu," ucap dia.
Atas perkelahian itu, kedua belah pihak mengalami luka lebam di tubuhnya. Kompol Amrin mengatakan, kedua mengalami luka benjol.
"Dia benjol-benjol semua kedua belah pihak," tutur Kompol Amrin.
Menurutnya, kedua belah pihak langsung melaporkan kejadian itu ke polisi. Keduanya merasa telah menjadi korban dugaan penganiaayan.
"Tadi (masuk laporannya), saling melapor itu, saling melapor dia," imbuhnya.
Untuk diketahui, adu jotos sejumlah pria di kampus UNM itu terekam melalui video yang tersebar di media sosial. Para peserta wisuda dan keluarganya sempat berhamburan akibat panik dengan ulah sejumlah pria tersebut.
Kepala Humas UNM Burhanuddin memastikan pria yang terlibat perkelahian bukan mahasiswa UNM, melainkan orang luar yang ikut hadir saat pelaksanaan prosesi wisuda. Dia menduga pria yang terlibat adu jotos itu merupakan keluarga mahasiswa yang diwisuda.
"Kita tidak tahu persis kenapa tiba-tiba masuk di dalam kampus, tapi kemungkinan ada keluarganya salah satu di antara dua orang yang berkelahi itu merupakan keluarga yang diwisuda," sebut Burhanuddin yang dikonfirmasi, Selasa (18/10).
Berbeda dengan keterangan polisi, Burhanuddin menepis kabar pihak yang berkelahi adalah kelompok fotografer yang berebut pelanggan.
"Bukan fotografer karena fotografer itu dikoordinasikan, jadi kalau ada orang dari luar pasti bertanya, karena kita sudah atur sedemikian rupa," pungkasnya.
(sar/hmw)
