Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Nana Sudjana menemui Aipda Haerul, oknum polisi pelaku vandalisme 'sarang korupsi' di Mapolres Luwu. Nana mengatakan secara fisik Aipda Haerul sehat.
"Saya menjenguk ke sana Rumah Sakit Jiwa Dadi Kota Makassar. Terkait masalah perkembangan kesehatannya itu. Secara fisik sehat gitu kan," ujar Irjen Nana kepada detikSulsel, Senin (17/10/2022) malam.
Irjen Nana mengaku juga sempat menemui dokter yang menangani kesehatan jiwa Aipda Haerul. Nana mengaku menerima informasi dokter soal kondisi Aipda Haerul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya di sana pun ketemu dokter yang mengurus masalah kejiwaan, kalau kita lihat secara fisik yah normal-normal saja," katanya.
Kendati begitu, dari pengakuan dokter butuh waktu lama untuk mendiagnosa kesehatan jiwa Aipda Haerul. Dokter mengatakan setidaknya butuh waktu selama 1 minggu.
"Tadi memang dari ibu dokter bilang perlu waktu untuk mendiagnosa, mungkin waktu 1 minggu untuk mendiagnosa yang bersangkutan," tuturnya.
Sementara untuk rekam jejak kesehatan Aipda Haerul, sejak tanggal 16 Februari 2021, Aipda Herul pernah dirujuk oleh Kapolres Luwu saat itu AKBP Fajar Dani Susanto ke Rumah Sakit Batara Guru untuk mendapatkan perawatan.
"Jadi dari rekam medis itu dia di tanggal 16 Februari 2021, Aipda Haerul ini mengalami gangguan kejiawaan, sehingga Kapolres membawa ke Rumah Sakit Batara Guru untuk mendapat perawatan," jelasnya.
"Saat itu diagnosanya psikotik akut, kondisinya gelisah, banyak bicara dan mondar mandir, kadang-kadang teriak-teriak gitu," sambungnya.
Pada tanggal 22 Februari 2021, dengan kondisi yang sudah mulai tenang, Aipda Haerul lalu dipulangkan dan dirawat berjalan di poliklinik kejiwaan sejak 1 April 2021 hingga 25 Februari 2022
"Jadi rekam jejaknya Aipda Haerul ini tanggal 22 Februari 2021 dipulangkan karena sudah tenang, tapi untuk menjalankan kontrol di poliklinik jiwa sejak 1 april 2021 sampai dengan 24 Februari 2022 itu itu rutin," imbuhnya.
Kendati demikian, Nana Sujana mengungkapkan rekam jejak medis Aipda Haerul sejak 2021 hingga mendekati akhir Februri 2022 yang sempat mengalami depresi.
"Memang masih dalam rangka diagnosa oleh rumah sakit, tapi kan kita bisa melihat dari rekam medis dari tahun 2021 sampai dengan 24 Februari 2022, jadi kayak depresi," pungkasnya.
(hmw/hmw)