Pecah Bentrokan Antardesa di Tolikara Berujung 7 Orang Tertembak Anak Panah

Papua

Pecah Bentrokan Antardesa di Tolikara Berujung 7 Orang Tertembak Anak Panah

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 27 Sep 2022 08:30 WIB
Ilustrasi garis polisi dilarang melintas
Foto: Ari Saputra
Tolikara -

Warga Desa Kogome dan Desa Kimibur di Kabupaten Tolikara, Papua terlibat bentrok hingga berujung tujuh orang dilarikan ke rumah sakit karena terkena panah. Insiden itu dipicu keributan masalah anjing peliharaan.

Bentrokan ini pecah di perempatan Jalan Kogome, Kota Karubaga, Tolikara, Papua sejak Sabtu (24/9) malam dan berlanjut pada Minggu (25/9) siang. Bentrokan berawal dari adanya warga yang menemukan anjing peliharaannya dipanah pada Sabtu (24/9) malam sehingga dia melakukan penganiayaan kepada pelaku yang berujung keributan.

"Awalnya ada seorang masyarakat yang masalah anjing dipanah. Lalu dicarilah oleh pemilik anjing. Jadi yang panah ini (ditemukan) terjadilah keributan dan berkembang minta bantuan ke keluarganya, terjadilah bentrokan," kata Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih saat dihubungi detikcom, Senin (26/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dicky mengaku pihaknya langsung mendamaikan kedua belah pihak pada Minggu (25/9) dini hari. Namun belakangan warga dari Desa Kogome kembali terpancing emosi sehingga kembali terjadi bentrokan pada Minggu (25/9) siang.

"Ternyata sekitar jam setengah 2 Minggu siang menjelang sore dari kelompok Kogome ini ada berkumpul dalam rangka adat tapi ternyata mungkin tidak terkendali langsung mengadakan penyerangan," katanya.

ADVERTISEMENT

Akibatnya bentrokan kembali pecah. Saat itulah bentrokan menyebabkan tujuh orang luka-luka karena terkena panah.

"Ada yang terluka dari pihak Desa Kogome ada 4 orang terluka, sedangkan Kimibur 3 orang. Ada yang terluka kena panah, ada yang di paha, kaki, dada sama perut," tutur AKBP Dicky.

100 Personel Disiagakan Cegah Bentrokan Susulan di halaman berikutnya...

100 Personel Disiagakan Cegah Bentrokan Susulan

Dicky mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini menerjunkan 100 personel untuk mencegah bentrokan susulan. Personel pengamanan ini bersiaga di titik tengah kedua belah pihak.

"Situasi sore menjelang malam ini masih dalam keadaan terkendali. Kita juga menyiagakan 100 personel lebih gabungan dengan Polres dengan Brimob dengan TNI," ujar Dicky Hermansyah.

Menurut Dicky, pihaknya juga sudah mempertemukan perwakilan masing-masing pihak untuk didamaikan. Mereka yang dipertemukan adalah masing-masing kepala suku yang diimbau menahan diri tidak melakukan penyerangan kembali.

"Kondisi saat ini kita dari TNI Polri berdiri di tengah untuk antisipasi. Kita koordinir tadi tokoh kedua belah pihak kita bangun komunikasi damai," imbuhnya.

Dicky mengatakan bahwa baik pihak warga Desa Kogome dan Desa Kimibur sama-sama sepakat untuk damai. Namun kesepakatan damai itu masih sedang dibahas lebih lanjut.

"Mereka tokoh kedua pihak ini sebenarnya sudah damai berdamai, tinggal merumuskan bentuk-bentuk perdamaiannya seperti apa," katanya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads