Pria bernama Ari Alfait (25), korban penikaman secara sadis oleh pacarnya, Vivi (24) di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) meminta damai dengan pelaku. Meski begitu pelaku hingga saat ini masih berstatus tersangka karena laporannya belum dicabut.
Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Mamuju Iptu Junaid mengatakan korban mengaku tidak ingin melanjutkan perkara ini. Kepada polisi, korban mengaku tidak keberatan setelah mengalami luka tusukan yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit karena bersimbah darah.
"Setelah kami koordinasi dengan korban apakah mau dilanjut atau tidak ternyata korban ngotot tidak keberatan," kata Iptu Junaid kepada wartawan, Senin (26/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi mendatangi korban yang masih dirawat intensif di rumah sakit. Namun saat ditanya apakah terkait kasus yang menimpanya, korban terus mengatakan tidak keberatan.
"Sudah 2 kali kita tanya terus di rumah sakit, cuman memang pelaku ngotot tidak keberatan dan minta diselesaikan damai dengan pelaku. Makanya yang buat laporan kemarin itu kan kakaknya," bebernya.
Kendati demikian, permintaan damai korban itu tidak menggugurkan status pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun kasus ini disebut bisa ditempuh melalui restorative justice.
"Restorative Justice kalau misal korban tidak keberatan sehingga dibuatkan surat pernyataan, lalu ada pencabutan pengaduan. Dari itu dilakukan restorative justice. Sementara sampai sekarang ini korban memang merasa tidak keberatan," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pelaku Tikam Korban karena Cemburu Buta
Pelaku bernama Vivi diketahui melakukan penikaman terhadap pacarnya sendiri Ari Alfait karena cemburu. Pelaku tidak terima melihat pacarnya bersama perempuan lain.
"Pelaku cemburu lihat pacarnya (korban) sama perempuan lain sedang di warung," kata Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir saat dikonfirmasi, Minggu (25/9).
Pelaku diketahui memergoki pacarnya dengan wanita lain di sebuah warung pada Jumat (23/9) sekitar 19.00 Wita. Pelaku dan korban kemudian sempat cekcok di lokasi.
"Setelah didapat sama perempuan lain sempat cekcok dulu. Ini pelaku tanya ke korban mau pilih dia (pelaku) atau perempuan yang na bawa," tuturnya.
Cekcok tersebut sempat mereda hingga Vivi pulang ke rumahnya. Namun tak lama setelah itu pelaku mendatangi Ari di kediaman korban di BTN Passakorang, Kelurahan Karema hingga melakukan penikaman pada Sabtu (24/9) pukul 03.00 Wita.
"Sempat mereda sebentar setelah cekcok, cuman ternyata pelaku ini kembali jam 3 malam ke rumah pacarnya," jelasnya.
Saat itu Vivi memasuki rumah korban dan langsung menikam menggunakan obeng secara bertubi-tubi. Akibatnya, korban mengalami luka serius pada bagian leher.
"Pelaku ini datang ke rumah korban di BTN, tiba-tiba langsung na tusuk pakai obeng di lehernya (korban)," ujar Herman.