Gadis remaja berinisial MY (17), putri dari pasutri korban pembunuhan sadis di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) disebut sempat menyaksikan pelaku pembunuhan. Kepada polisi MY mengaku melihat secara langsung sosok pembunuh kedua orang tuanya adalah seorang lelaki bertelanjang bulat sambil membawa parang atau golok.
"Dia (putri korban) melihat sosok laki-laki (pelaku) bertelanjang bulat menenteng parang (golok)," ujar Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/9/2022).
Kombes Budi mengungkapkan bahwa awalnya korban baru saja tiba di rumahnya di Jalan Cempaka, Kelurahan Langkai, Palangkaraya, Kalteng pada Jumat malam (23/9) pukul 22.30 Wita. Sekitar 30 menit kemudian, MY yang sedang berada di kamarnya mengaku mendengar suara bantingan dari arah kamar ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mendengar dari kamarnya ada suara dibanting di kamar bapaknya kemudian dia keluar (untuk mengecek)," tutur Budi.
Saat keluar dari arah kamarnya, MY mengaku melihat bayangan di kamar ayahnya. MY akhirnya berlari ke pintu belakang karena merasa takut, namun MY masih sempat menoleh ke arah kamar ayahnya dan saat itulah dia melihat sosok pria telanjang bulat.
"Dia melihat bayangan di kamar pintu bapaknya dia lari ke arah pintu dapur, sambil lihat lagi ke belakang (ke arah kamar ayahnya) dia melihat sosok laki-laki bertelanjang bulat menenteng parang," ungkapnya.
MY yang ketakutan melihat sosok pria itu akhirnya mencari bantuan dengan mendatangi tetangga terdekat dari rumahnya. MY akhirnya diminta melapor ke polisi.
"Dia lari ke (rumah) tetangga di belakang dan tetangga itu menyuruh anak korban untuk menghubungi kepolisian," katanya.
Polisi yang menerima laporan dari MY akhirnya turun tangan ke lokasi kejadian. Namun nahas, saat polisi tiba pasutri YA dan F telah tewas di kamarnya.
"Setelah dari situ kepolisian datang mendatangi TKP, bapaknya sudah meninggal di kamarnya, dan ibunya juga sudah meninggal di kamarnya," imbuhnya.
Pasutri Tewas dengan 24 Luka Bacok
Polisi mengungkapkan pasutri berinisial YA (46) dan F (45) total menderita 24 luka bacok. Keduanya dipastikan sebagai korban pembunuhan.
"Secara garis besar untuk yang almarhum bapaknya (YA) ada 13 luka. Sedangkan yang almarhum ibunya (F) ada 11 luka," ujar Kombes Budi.
Budi mengungkapkan bahwa total 13 luka yang diderita korban YA rata-rata berada pada bagian wajah, leher dan badan korban. Sedangkan istrinya pada dada dan perut.
"Total 13 luka baik yang di wajah, leher dan badannya (korban YA). Yang Almarhum ibunya ada 11 luka, sama juga di wajah ada, di leher ada, di perut ada, dan di punggung ada," ungkapnya.
Terkait pembunuhan ini, Budi mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan maraton untuk mengungkap pelaku. Penyidik saat ini terus mendalami keterangan putri korban yang berusia 17 tahun itu karena saat kejadian dia satu-satunya saksi yang berada di lokasi.
(hmw/asm)