Wajah terlapor kasus penipuan travel di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selvi Ahmad Firdaus terpampang di billboard berukuran besar di Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Iklan tersebut diduga dibuat oleh para korban-korbannya.
Pantauan detikSulsel, Jumat (23/9/2022), papan iklan tersebut juga dilengkapi dengan tulisan 'Tolong kembalikan uang kami...!!'. Selain itu, turut tertulis curhatan para korban.
"Dari para korban travel yang kau sakiti..!!" demikian tulisan di iklan billboard tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kasus Penipuan Dilaporkan ke Polisi
Salah seorang yang mengaku sebagai korban, Aulia Irfany Fakhruddin mengatakan dirinya tertipu hingga ratusan juta rupiah. Dia bergabung ke travel tersebut karena iming-iming harga murah.
"Saya ikut karena itu di instagram-nya kita liat to banyak sekali pengikutnya. Saya bergabung melalui media sosial," kata Aulia kepada detikSulsel, Jumat (23/9/2022).
Diketahui, laporan Aulia teregistrasi di Polda Sulsel dengan nomor LP/B/982/IX/2022/SPKT POLDA SULSEL.
Kendati mengaku sebagai korban, Aulia mengaku tidak tahu menahu tentang iklan billboard yang sedang viral. Aulia beralasan dirinya berdomisili di Barru.
"Makanya saya tidak tau itu yang kita bilang viral (papan iklan)," katanya.
Aulia menjelaskan bahwa perusahaan travel yang menurutnya melakukan penipuan adalah SLV Travel. Menurut Aulia, perusahaan ini milik seorang selebgram.
"Saya tahu SLV travel di selebgram dan followers-nya sudah banyak. Terus promonya murah karena beda satu juta dari travel yang lain di Makassar. Kan kita otomatis pilih yang murah. Banyak yang pakai ini travel," sambungnya.
Lebih lanjut Aulia menyampaikan dirinya telah melaporkan travel tersebut ke Polda Sulsel pekan lalu tepatnya hari Senin (19/9) atas dugaan penipuan. Dia menegaskan bukan hanya dirinya yang tertipu dengan beragam iming-iming, tapi juga ada puluhan orang lainnya dengan total kerugian mencapai Rp 3,3 miliar.
Korban yang diduga ditipu pun beragam baik perorangan hingga kelompok. Nilainya mulai dari Rp 10 juta hingga ratusan juta rupiah.
"Terakhir itu saya dapat informasi sudah ada 80an lebih. Sudah Rp 3,3 miliar dari data per hari Minggu (18/9)," ucap Aulia.
(hmw/nvl)