.webp)
Inspektorat Khusus (Itsus) Mabes Polri sedang berada di Makassar dalam rangka menginvestigasi pencopotan Iptu Faizal selaku Kanit Reskrim Polsek Tallo usai penggerebekan Batalyon 120. Itsus Polri disebut beranggotakan lima orang.
"Kalau tidak salah ada lima orang," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana saat ditemui detikSulsel, Kamis (15/9/2022).
Suartana mengatakan Itsus Mabes Polri akan memeriksa sejumlah orang yang diduga berkaitan dengan polemik Batalyon 120 dan berujung pada pencopotan Iptu Faizal. Namun dalam proses pemeriksaan itu disebut sifatnya tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin hadir, hari ini dilakukan pemeriksaan tapi pemeriksaan silent, kita tidak tahu kemana untuk mendapatkan keterangan-keterangan nanti," ujar Suartana.
Perihal penggerebekan Batalyon 120, Suartana menegaskan apa yang dilakukan oleh Tim Thunder Polda Sulsel sesuai dengan prosedur. Dia juga menepis informasi Tim Thunder Polda Sulsel diperiksa karena menggerebek markas Batalyon 120.
"Tidak ada yang diperiksa karena Tim Thunder Polda Sulsel sudah melaksanakan kegiatannya, sudah sesuai dengan prosedur melaksanakan kegiatan-kegiatan pada jam-jam rawan, preventif dia mengantisipasi gangguan kamtibmas pada jam-jam rawan," katanya.
Kapolrestabes Makassar Diperiksa
Sebelumnya diberitakan, Itsus Polri memeriksa Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto terkait polemik Batalyon 120 tersebut.
"Iya (Kapolrestabes Kombes Budi) dimintai (keterangan), betul," ujar Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana saat dihubungi detikSulsel, Kamis (15/9).
Nana mengatakan pemeriksaan dilakukan di Polrestabes Makassar. Selain Budi, mantan Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal yang dicopot dari jabatan gara-gara polemik Batalyon 120 juga akan dimintai keterangan.
"Di Polres, ya pasti urusan Itsus juga, pastilah diperiksa, dimintai keterangan," katanya.
Menurut Nana, pemeriksaan Kombes Budi oleh Itsus tersebut salah satunya dalam rangka mengusut apakah pencopotan Iptu Faizal dari jabatan Kanit Reskrim Polsek Tallo sudah sesuai prosedur atau tidak.
"(Jadi yang diselidiki) terkait apa namanya, pemberhentian Kanit Reskrim," ujar Nana.
"Terkait itulah (apakah pencopotan Iptu Faizal sesuai prosedur atau tidak)," sambung Irjen Nana.
(hmw/asm)
