Terjawab Isu Rekening Khusus Ajudan yang Rutin Diisi Istri Ferdy Sambo

Berita Nasional

Terjawab Isu Rekening Khusus Ajudan yang Rutin Diisi Istri Ferdy Sambo

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 15 Sep 2022 08:15 WIB
Ferdy Sambo dan Putri Candrawati akhirnya selesai menjalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Keduanya sempat berpelukan sebelum berpisah.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Isu rekening khusus ajudan Irjen Ferdy Sambo kembali mencuat setelah pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar mengungkap fakta baru. Rekening khusus para ajudan itu diungkap Erman secara rutin diisi oleh istri Sambo, Putri Candrawathi.

"Kalau masalah rekening saya dengar itu bukan rekening pribadi masing-masing. Itu dalam rangka kedinasan, misalnya untuk si RR itu untuk rumah tangga yang di Magelang itu, kebutuhan rumah tangga di Magelang," kata Erman di gedung Bareskrim Polri seperti dilansir dari detikNews, Selasa (13/9/2022).

Rekening khusus itu juga ada atas nama Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Rekening Yosua ini diketahui digunakan untuk mengirim uang terkait keperluan rumah Sambo yang ada di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nggak tahu (terkait kedinasan atau tidak), yang jelas untuk kepentingan ADC dia, untuk kebutuhan anak di Magelang, untuk kebutuhan rumah tangga. Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, rumah Saguling, rumah Duren Tiga," katanya.

Erman menyebutkan bahwa rekening para ajudan tersebut diisi oleh Putri Candrawathi. Jumlah yang dikirim setiap bulannya disesuaikan dengan kebutuhan di rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Yang menggunakan (rekening) Ibu PC, bukan RR. Kan dia menerima nanti kan, pasti ada rekening lain, nanti dikirim sama Bu PC. 'Nih ada kebutuhan berapa', kan si anu yang menyampaikan kebutuhan di Magelang bulan ini sekian. Nanti PC yang ngirim," ujarnya.

"Nggak tahu (berapa nominalnya). Pokoknya awalnya ratusan, Rp 300 (juta)," sambung Erman.

Isi Rekening Ajudan Sambo Sempat Dibahas

Di awal kasus pembunuhan Brigadir Yosua, rekening para ajudan Irjen Ferdy Sambo sudah pernah disorot. Saat itu, pengacara keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dilibatkan.

"Makanya saya bilang, periksa semua rekening ajudan itu, libatkan PPATK, PPATK-lah yang bisa mengungkap itu," kata Kamaruddin kepada wartawan, Senin (15/8).

Kamaruddin menduga ada banyak aliran dana yang mengalir ke rekening para ajudan. Selain itu, ada disebut 'rekening gendut' yang dimiliki orang yang tak mau bicara di kasus ini hingga sekarang.

"Ada orang tidak bisa bicara, tetapi diduga punya rekening gendut. Kenapa rekening ini atas nama orang tidak bisa bicara? Supaya dimintai keterangannya dia tidak bisa ungkapkan, karena tidak bisa bicara," ujarnya.

Selain itu, Kamaruddin juga menyebut ada empat rekening atas nama Yosua yang dikuasai Ferdy Sambo. Dia mengatakan rekening itu dicuri usai Yosua tewas.

"Seperti yang saya katakan lalu-lalu, ada empat rekening daripada almarhum (Yoshua) ini dikuasai atau dicuri oleh terduga Ferdy Sambo dan kawan-kawan. HP, ATM-nya di empat bank, laptop bermerek Asus, dan sebagainya," kata Kamaruddin.

Kamaruddin menilai hal tersebut merupakan bentuk kejahatan yang melibatkan perbankan. Disebutkan ada uang Rp 200 juta yang mengalir ke rekening lain dari rekening atas nama Brigadir Yosua.

"Bukan diduga lagi, orang udah mati orangnya, tapi uangnya mengalir dari rekeningnya, bayangkan kejahatan-kejahatan perbankan dan itu nanti melibatkan perbankan. Dari rekening almarhum mengalir ke tersangka Rp 200 juta," katanya.

PPATK sempat menyatakan akan menelusuri kabar transaksi dari rekening atas nama Yosua setelah peristiwa penembakan terjadi. Namun, PPATK menyatakan proses yang dilakukan pihaknya bukan diawali permintaan Kamaruddin.

"Kami memang berproses terus," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana kepada wartawan, Kamis (18/8).




(hsr/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads