Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) seharusnya balik ke Magelang usai mengantarkan Putri Candrawathi ke rumah Pribadi Ferdy Sambo di Jalan Sauguling III, Jakarta. Namun, Bripka RR ikut ke TKP pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) karena diajak Putri hingga berujung jadi tersangka.
Dilansir dari detikNews, Ricky ditetapkan sebagai tersangka bersama Kuat Ma'ruf karena berperan ikut membantu dan menyaksikan penembakan brigadir J. Mereka berada di rumah dinas Ferdy Sambo di di Kompleks Polri Duren Tiga pada Jumat (8/7) saat insiden penembakan terhadap Brigadir J terjadi.
Kronologi peristiwa penembakan yang membuat Ricky ikut jadi tersangka dalam kasus Brigadir J disampaikan oleh pengacaranya, Erman Umar. Berikut kronologi berdasarkan keterangan Erman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putri Candrawathi bersama rombongan melakukan perjalanan dari Magelang ke Jakarta pada Jumat (8/7) pagi. Dalam rombongan tersebut, ada juga Bripka Ricky, Kuat Ma'ruf, Brigadir J, Bharada Richard Eliezer (Bharada E), dan seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Susi.
"Bripka Ricky dan Kuat tidak membawa pakaian ganti karena, setahu mereka, setelah sampai di Jakarta kembali lagi ke Magelang," kata Erman berdasarkan pengakuan Bripka Ricky, Kamis (8/9/2022).
Yosua dan Putri Dipisah
Perjalanan Putri bersama rombongan ke Jakarta dimulai sekitar pukul 10.00 WIB yang terdiri atas dua mobil dan satu mobil patroli pengawal (patwal). Menurut keterangan Ricky yang disampaikan oleh pengacaranya, suasana perjalanan ke Jakarta tidak berjalan dalam suasana yang baik-baik saja.
Disebutkan pada Kamis (7/7), terjadi peristiwa pelecehan terhadap Putri oleh Brigadir J. Sejak insiden itu, senjata laras panjang dan pendek miliki Brigadir J disita.
Hal itu juga yang membuat Brigadir J dipisahkan dari mobil yang sama dengan Putri. Padahal, sehari-hari Brigadir J menjadi sopir Putri Candrawathi.
Baca selanjutnya, Ricky dan Kuat tidak ikut PCR...
Ricky dan Kuat Tak PCR
Sekitar pukul 16.00 WIB, mereka kemudian tiba di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jaksel. Rombongan kemudian melakukan tes swab PCR, kecuali Bripka Ricky dan Kuat.
"Ada yang PCR, tetapi Bripka Ricky dan Kuat tidak ikut PCR karena tahunya mau kembali ke Magelang," ujarnya.
Sambo Rencanakan Penembakan Yosua
Saat itu, Ricky mengaku dipanggil ke lantai 3 rumah saguling oleh Sambo. Sambo kemudian bertanya kepada Ricky terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.
Bripka Ricky saat itu mengaku mengaku tidak tahu menahu terkait peristiwa di Magelang. Saat itu, Sambo juga sempat menanyakan kesediaan Bripka Ricky untuk menembak Brigadir J, namun Bripka Ricky mengaku tidak menyanggupinya karena mengaku tidak berani.
"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab, 'Saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," katanya.
Sambo lalu meminta Bripka Ricky untuk memanggil Bharada E. Bripka Ricky lalu turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan hal tersebut kepada Bharada E.
Berikutnya, Putri ajak rombongan ke TKP...
Putri Ajak Rombongan ke TKP Rumah Duren Tiga
Setelah memanggil Bharada E, Bripka Ricky lalu duduk di halaman depan rumah Saguling. Tak lama kemudian, dia melihat Putri sudah berada di garasi depan rumah Saguling.
Bripka Ricky lalu menghampiri Putri di garasi. Kemudian, Putri mengajak orang-orang yang ada di rumah pribadi Saguling menuju rumah dinas Polri Duren untuk melakukan isolasi.
"Bripka Ricky dan yang lain menghampiri ke garasi dan Ibu PC menyampaikan, 'Ayo isolasi, Dik'," katanya.
Mereka lalu berangkat menuju rumah Sambo di Duren Tiga menggunakan mobil yang sama. Sementara, Bripka Ricky dan Kuat batal kembali ke Magelang.
"Ricky, Yosua, Ibu PC, Kuat, RE menggunakan mobil bersama ke rumah Duren Tiga," ujarnya.
Ricky dan Yosua duduk di depan. Sementara itu, PC duduk di tengah, sementara Kuat dan Bharada E berada di kursi belakang.
Penembakan Yosua di Rumah Dinas Duren Tiga
Saat mereka tiba di rumah dinas, Bripka Ricky lalu memutar mobil dan memarkirkan mobil di tepi jalan. Tidak lama berselang setelah itu, Ferdy Sambo juga tiba di rumah dinas. Bripka Ricky lalu memundurkan sedikit mobil dan masuk ke area carport rumah dinas.
Kemudian, Kuat Ma'ruf datang dan meminta Bripka Ricky menghampiri Brigadir J yang berada di taman samping. Mereka bertiga lalu masuk ke rumah untuk menemui Ferdy Sambo di ruang tengah.
Saat masuk ke dalam rumah, Ferdy Sambo dan Bharada E sudah berada di ruang tengah. Brigadir J berada di depan Ferdy Sambo dan Bharada E.
"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!'. Tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata, 'Eh, ada apa ini?" tuturnya.
Kemudian, saat itu Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir J yang tertembak lalu jatuh telungkup di depan kamar mandi yang berada di dekat tangga.