Penjelasan Komnas HAM Terkait Dugaan Brigadir Yosua Ditembak 3 Orang

Berita Nasional

Penjelasan Komnas HAM Terkait Dugaan Brigadir Yosua Ditembak 3 Orang

Tim detikNews - detikSulsel
Minggu, 04 Sep 2022 22:50 WIB
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik,
Foto: Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM mengungkap adanya dugaan ajudan Irjen Ferdy Sambo (FS) yakni Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ditembak tiga orang. Namun kemungkinan tersebut ditegaskan harus dilihat satu kesatuan utuh.

"Poinnya adalah penyidik memastikan siapa penembak Yosua? Antara FS dan Bharada E terjadi perbedaan keterangan," ucap Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kepada wartawan, dilansir dari detikNews, Minggu (4/9/2022).

Apalagi ada perbedaan keterangan antara Ferdy Sambo dan Bharada E soal penembakan terhadap Brigadir Yosua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bharada E bilang yang menembak adalah dirinya dan FS. Sebaliknya FS mengatakan hanya Bharada E, dia hanya menyuruh menembak," sambungnya.

Taufan menekankan, pengungkapan dugaan tiga penembak harus didukung dengan bukti-bukti kuat. Selanjutnya, bukti yang kuat itu harus mencakup apakah penembak Brigadir Yosua itu satu orang, dua orang, atau bahkan tiga orang.

ADVERTISEMENT

"Jadi perlu dipastikan dengan bukti-bukti pendukung siapa saja yang menembak Yosua, satu orangkah, dua orang atau mungkin saja tiga orang," tambah Taufan.

Dugaan Berdasarkan Hasil Uji Balistik

Taufan sebelumnya mengatakan dugaan keterlibatan 3 orang yang melakukan penembakan terhadap Brigadir J berdasarkan besarnya lubang peluru hasil uji balistik dalam kasus tersebut.

"Kalau kita lihat dari besarnya lubang peluru yang ada dan juga hasil balistik yang telah kita lakukan, itu yang kemudian saya sebut bisa jadi tiga orang pelakunya (menembak Brigadir J)," kata Ahmad Taufan Damanik kepada wartawan, Sabtu (3/9).

Taufan mengatakan ada perbedaan keterangan antara Irjen Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E terkait pelaku penembakan. Menurutnya, penyidik perlu mencari bukti pendukung agar membuat terang siapa saja pelaku penembakan.

"Kaitan dengan tiga penembak, siapa yang penembak itu, pihak FS bilang itu cuma Bharada E. Tapi kalau kata Bharada E bukan cuma dia, maka bisa jadi saja ini tiga orang," ucapnya.

"Apa tidak mungkin misalnya penembaknya tiga orang? Poin utamanya adalah meminta penyidik mencari bukti-bukti pendukung yang kuat selain keterangan," tambahnya.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads