"Kami tidak ingin menghambat proses belajar mengajar yang bersangkutan di kampus, karena yang bersangkutan ini kan aset bangsa. Jadi tidak ditahan," ucap Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (4/5/2022).
Diketahui mahasiswa UNG tersebut diamankan saat demo di sekitar perlimaan Kota Gorontalo, Jumat (2/9) lalu. Polisi menangkap Yunus Pasau usai mengucapkan kata tak senonoh terhadap Presiden RI dalam orasinya yang kemudian viral di media sosial.
"Begitu video orasi mahasiswa dengan kata-kata yang tidak sopan ini viral, kita bergerak cepat, untuk mengamankan saudara Yunus Pasau dari kampusnya," ucap Helmy.
Helmy beralasan, langkah itu ditempuh untuk melindungi yang bersangkutan dari tindakan persekusi ataupun bullying dari pihak-pihak yang terganggu dengan pernyataan orasi yang bersangkutan. Yunus Pasau pun akhirnya menjalani pemeriksaan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Gorontalo.
"Selama pemeriksaan oleh penyidik, yang bersangkutan diberikan edukasi tentang bagaimana menyampaikan pendapat di depan umum yang baik sesuai dengan undang-undang," imbuhnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono juga membenarkan Yunus Pasau sudah dipulangkan. Kepulangan mahasiswa UNG itu dikawal petugas, Sabtu malam (3/9).
"Kemarin malam diantar langsung oleh petugas guna menjaga hal-hal yang tidak diinginkan," kata Wahyu kepada detikcom, Minggu (4/9).
Mahasiswa UNG itu pun sudah menyampaikan permohonan maafnya. Yunus Pasau sudah memohon maaf lewat rekaman video yang tersebar di media sosial.
"Saya atas nama Yunus Pasau Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan saya kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo," tutur Yunus dalam video beredar seperti dilihat detikcom, Minggu (4/9/2022).
Yunus juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang dilakukannya. Termasuk permintaan maaf kepada civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo.
Umpatan Mahasiswa UNG saat Demo
Diketahui demo mahasiswa menolak kenaikan harga BBM terjadi di dekat tugu di Simpang Lima Kota Gorontalo. Massa aksi mayoritas mengenakan almamater berwarna merah.
Dalam video yang viral di media sosial, kemudian menampilkan Yunus yang berambut gondrong berada di atas mobil pikap yang dilengkapi pengeras suara. Dia tampak berorasi di antara rekan-rekannya.
"Sepakat lawan?" teriak mahasiswa tersebut.
"Sepakat," balas massa.
"Hanya ada satu kata," lanjut mahasiswa tersebut.
"Lawan," jawab massa.
"Hanya ada satu kata," ulang mahasiswa tersebut.
"Lawan" balas massa lagi.
"Presiden Republik Indonesia kont*l. Sekian dari saya, Yunus Pasau," kata mahasiswa gondrong tersebut di akhir orasinya.
(sar/sar)