"Tim penyidik Polda Gorontalo telah mengamankan mahasiswa yang orasi tersebut. Dia mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) atas nama Yunus Pasau," kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono yang dikonfirmasi detikcom, Sabtu (3/9/2022).
Yunus awalnya berorasi pada unjuk rasa yang digelar mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo di Simpang Lima Kota Gorontalo pada Jumat (2/9) lalu. Setelah video Yunus menghina Jokowi viral, polisi langsung mengamankan Yunus.
"Saat ini saudara Yunus sudah diamankan di Polda dan sedang menjalani pemeriksaan bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya," jelasnya.
Kata Wahyu, tindakan pengamanan dilakukan karena dikhawatirkan terjadi persekusi atau bully terhadap Yunus oleh pihak-pihak yang merasa tidak senang dengan video tersebut. Apalagi memang respons masyarakat beragam atas orasi yang dilakukan Yunus.
"Kita amankan Yunus ini, jangan sampai yang bersangkutan menjadi korban persekusi, bully atau yang lainnya. Terkait pidananya, saat ini sedang didalami oleh pihak penyidik Ditreskrimsus," tukasnya.
Dalam video yang viral, tampak massa mahasiswa berkumpul berkeliling di dekat tugu di Simpang Lima Kota Gorontalo. Massa mayoritas mengenakan almamater berwarna merah.
Video kemudian menampilkan Yunus yang berambut gondrong berada di atas mobil pikap yang dilengkapi pengeras suara. Dia tampak berorasi di antara rekan-rekannya.
"Sepakat lawan?" teriak mahasiswa tersebut.
"Sepakat," balas massa.
"Hanya ada satu kata," lanjut mahasiswa tersebut.
"Lawan," jawab massa.
"Hanya ada satu kata," ulang mahasiswa tersebut.
"Lawan" balas massa lagi.
"Presiden Republik Indonesia kont*l. Sekian dari saya, Yunus Pasau," kata mahasiswa gondrong tersebut di akhir orasinya. (tau/hmw)