Sebanyak 3 siswa SMP di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) tewas usai pikap yang ditumpangi tabrakan dengan truk. Polisi mengungkap siswa terbiasa menumpang di mobil bak terbuka lantaran tak ada bus atau angkutan umum di wilayah tersebut.
"Jadi gini kalau di Kalimantan Barat, khususnya di daerah kami ini tidak ada bus kota atau angkot," jelas Kasat Lantas Polres Landak, Iptu Teguh Supriyadi kepada detikcom, Jumat (26/8/2022).
Menurutnya hampir tiap hari siswa memang terpaksa menumpang kendaraan. Mobil pikap yang kecelakaan diketahui milik salah satu orang siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi masyarakat memanfaatkan mobil pikap pribadi untuk mengangkut anak-anak yang mau pulang atau berangkat ke sekolah," sambungnya.
Kecelakaan maut itu diketahui terjadi di Jalan Raya Dusun Runut, Desa Tonang, Kecamatan Sengah Temila, Landak, pada Kamis (25/8) siang. Ada 3 siswa tewas dari total 33 siswa yang menumpang di pikap tersebut saat tabrakan terjadi.
Teguh menerangkan, tindakan masyarakat sebenarnya merupakan pelanggaran dalam berkendara. Namun pihaknya dilema lantaran terbatasnya akses masyarakat untuk berpergian dan menjadi mobil bak terbuka sebagai alat transportasi.
"Iya dilema, karena baru saja kami rapat dengan korlantas masalah ini. Karena kami di sisi lain barang itu melanggar peraturan. Tapi di sisi lain kita tidak bisa menindak karena masih dibutuhkan masyarakat," ujar Teguh.
Diketahui kawasan Kabupaten Landak merupakan wilayah pemekaran. Untuk keperluan akses masyarakat masih banyak menggunakan kendaraan pribadi.
"Untuk diketahui daerah kami itu wilayah pemekaran. Sebenarnya kalau bus itu ada. Tapi di jalur kami itu sudah jarang-jarang, hanya dijalur utama. Jadi sangat terbatas dan yang jadi masalah itu untuk angkutan kota tidak ada di daerah saya. Jadi ini jadi kendala juga buat kami," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, mobil pikap yang mengangkut 33 siswa di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) ditabrak sebuah truk. Akibatnya tiga siswa tewas dalam insiden maut tersebut.
"Seluruh pelajar itu siswa SMP, dan setelah kejadian hanya 7 yang luka parah, 3 meninggal, 4 alami luka parah, sisanya hanya mengalami luka ringan," urai Teguh.
Teguh menjelaskan, awalnya sebuah truk melaju dari arah Kota Pontianak menuju Kota Ngabang, Kabupaten Landak, Kalbar. Dari arah sebaliknya, muncul pikap yang hingga terserempet truk di tikungan.
"Si pikapnya ini sudah ngelak tapi masih kena sudut kendaraan. Jadi bukan tabrakan kepala dengan kepala. Hanya gesekan samping, tapi karena penumpangnya banyak jadi yang di samping kanan itu yang kena dan terpental," terangnya," tuturnya.
Atas kejadian ini polisi pun telah melakukan olah TKP serta mengamankan kedua supir dan masing-masing kendaraannya. Rencananya mereka akan diperiksa pada Senin (29/8) pekan depan.
"Saat ini baik kendaraan maupun supir sudah kami amankan di Polres," pungkasnya.
(sar/tau)