Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan mengatakan penembakan terjadi pada Senin (22/8). Insiden tersebut bermula saat kapal yang dinakhodai oleh korban memasuki wilayah perairan Papua Nugini secara ilegal.
"Kejadiannya itu kurang lebih pukul 13.00 WIT, kurang lebih ya," kata AKBP Sandi saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (25/8/2022).
Menurutnya, kapal milik korban memasuki wilayah perairan Papua Nugini sejauh 50 mil. Selanjutnya korban dan delapan orang ABK lainnya kedapatan oleh petugas negara setempat hingga diduga dihujani tembakan.
"Jadi itu kurang lebih 50 mil masuk nelayan kita itu di wilayah Papua Nugini," katanya.
Menurut Sandi, pihaknya baru mengetahui insiden penembakan tersebut setelah pihak Polairud Polres Merauke menerima laporan dari masyarakat setempat. Setelahnya tim gabungan melakukan penjemputan sehingga para korban dilaporkan tiba pada Selasa (23/8).
"Kita dapat informasi dari masyarakat yang mana menyampaikan ke Polair. Kemudian kita ambil tindakan, gitu," katanya.
Sandi mengatakan penembakan itu membuat Sugeng diduga meninggal dunia di lokasi. Namun belum membeberkan di bagian mana saja tubuh korban yang terluka akibat tembakan, dan apakah korban ditembak dari jarak dekat atau jauh.
"Untuk ini kan Inafis yang lebih tahu, itu bicara tembaknya dekat atau jauh," katanya.
(hmw/nvl)