"Kami minta itu ibu Putri itu secepatnya lah diperiksa, karena dia kan saksi kuncinya kan," ungkap Samuel saat ditemui di rumahnya di Desa Suka Makmur, Muaro Jambi, dilansir dari detikSumut, Jumat (12/8/2022).
"Jangan sampai dia terlalu lama diperiksanya," sambungnya.
Dia kemudian menyindir pemeriksaan yang tak kunjung dilakukan terhadap istri Sambo. Padahal Putri disebutnya sudah muncul ke publik saat mendatangi Mako Brimob.
"Kenapa lama sekali diperiksanya Ibu Putri itu, bukankah kemarin sudah bisa keluar jenguk Pak Ferdy Sambo di Mako Brimob," jelasnya.
Samuel juga mengomentari pernyataan Irjen Ferdy Sambo yang dinilainya berubah-ubah. Keterangan yang disampaikan ke timsus saat pemeriksaan ini hanya alibi. Menurutnya, pengakuan Sambo itu bisa saja merupakan bentuk kebohongan.
"Kok berubah-ubah lagi, kemarin di rumah dinas kan, waktu itu disebut kalau tindakan yang disangkakan anak kami itu mau melakukan pelecehan lalu todongkan pistol sudah itu menjeritlah ibu Putri itu lalu kemudian terjadi tembak menembak. Nah kok sekarang disebut melukai martabat keluarga sejak dari Magelang," tukas Samuel.
LPSK Sindir Istri Ferdy Sambo
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi masih belum memberi keterangan terkait peristiwa pelecehan yang dialaminya kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Istri Sambo belum merespons pendalaman LPSK untuk menetapkan status perlindungan.
Dilansir detikNews, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyebut pihaknya belum bisa mendapat keterangan penuh. Putri disebut masih menangis pada asesmen pertama di kediamannya.
"Beliau mengajukan permohonan karena butuh perlindungan asumsinya, ya. Kalau butuh perlindungan tentu namanya juga meminta, pasti juga kalau kemudian yang dimintai ada sesuatu hal yang mau ditanya ya respons dong," kata Edwin di Kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (11/8).
Edwin mengaku LPSK tidak mendapat respons yang berarti dari Putri Candarawathi saat asesmen pertama. Hal itu kemudian membuat LPSK bingung dengan kondisinya saat itu.
"Ya bagaimana ya, dalam dua pertemuan kita tidak mendapatkan respons yang berarti ya," ujar Edwin.
(tau/hmw)