.webp)
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi membenarkan kabar yang menyebut Bharada Richard Eliezer alias Bharada E telah mencabut kuasa yang diberikan kepada Deolipa Yumara dan Muhamad Boerhanuddin sebagai pengacaranya. Pencabutan itu dilakukan pada 10 Agustus lalu.
"Iya, betul," kata Andi saat dimintai konfirmasi, seperti dilansir dari detikNews Jumat (12/8/2022).
Ia menyebut pencabutan kuasa terhadap Deolipa Yumara dan Muhamad Boerhanuddin merupakan wewenang Bharada E. Namun, dia tidak membeberkan alasan pencabutan kuasa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya namanya juga ditunjuk. Kalau penunjukannya ditarik, kan terserah yang nunjuk," katanya.
Ia menjelaskan penunjukkan Deolipa dan Boerhanuddin memang ditunjuk oleh pihak penyidik untuk membela Bharada E.
"Penyidik yang menunjuk (pengacara) untuk Bharada E," katanya.
Pencabutan kuasa terhadap Deolipa dan Boerhanuddin dijelaskan dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh Bharada E yang disertai dengan materai. Di dalam surat tersebut, Bharada E mencabut kuasa Deolipa dan Boerhanuddin per 10 Agustus 2022.
"Dengan ini saya selaku pemberi kuasa menyatakan mencabut kuasa tersebut terhitung sejak tanggal surat ini ditandatangani," demikian tertulis dalam surat itu.
Dalam surat tersebut disebutkan Deolipa dan Boerhanuddin sudah tidak memiliki hak melakukan pembelaan atas Bharada E. Dengan ini surat kuasa sebelumnya per 6 Agustus 2022 sudah tidak berlaku lagi.
"Surat pencabutan ini, saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Demikian surat pencabutan kuasa ini untuk digunakan sebagaimana mestinya," tulisnya.
Deolipa Sempat Bantah Kabar Bharada E Cabut Kuasa
Sehari sebelumnya, pada Rabu (11/8) Deolipa dimintai keterangan terkait kabar pencabutan kuasa oleh Bharada E. Namun, Ia mengatakan hal tersebut tidak benar.
"Belum ada," kata Deolipa saat dimintai konfirmasi, Kamis (11/8).
Deolipa juga menyebut dirinya belum bertemu Bharada E pada hari itu.
"Engga, lah wong ga pernah ketemu Bharada E hari ini," jelas Deolipa.
Usai Polri membenarkan kabar tersebut, Deolipa kembali dimintai konfirmasi pada Jumat (12/8). Namun, baik Deolipa maupun Boerhanuddin belum merespons detikcom.
(urw/nvl)
