Rekayasa Lalin Jembatan Barombong Dimulai Pekan Depan, Durasi Diperpanjang

Rekayasa Lalin Jembatan Barombong Dimulai Pekan Depan, Durasi Diperpanjang

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Sabtu, 30 Jul 2022 11:17 WIB
Tangkapan layar video kemacetan di Jembatan Barombong Makassar
Foto: Tangkapan layar video kemacetan di Jembatan Barombong Makassar
Makassar -

Polisi lalu lintas bakal menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengurai kemacetan di Jembatan Barombong mulai pekan depan. Rencana durasi rekayasa lalin yang awalnya 2 jam kini menjadi 3 jam berdasarkan hasil analisa polantas yang turun melakukan survei di lokasi.

"Hasil analisa lanjutan, minggu depan akan dilakukan penambahan waktu berlakunya rekayasa lalin," kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP Zulanda kepada detikSulsel, Sabtu (30/7/2020).

Penambahan waktu berlaku pada minggu depan yaitu pada pagi hari berlaku sejak pukul 06.00-09.00 Wita. Sedangkan sore hari berlaku pukul 16.00-18.00 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulanda menyebut kepadatan kendaraan yang melintas di Jembatan Barombong mencapai puncak pada hari kerja yakni Senin hingga Rabu. Oleh sebab itu durasi rekayasa lalin mulai diperpanjang sejak hari tersebut.

"Ujian yang sebenarnya berada pada hari Senin hingga Rabu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain menambah waktu rekayasa lalin, polisi juga akan melarang kendaraan yang melalui Jalan Pemandian Alam dari arah Gowa berbelok ke Jalan Bayoa. Polisi melarang pengendara dari arah Gowa-Takalar belok kanan dari mulut jembatan Barombong ke Jalan Bayoa yang langsung mengarah ke Jembatan Kaccia.

Hanya pengendara dari arah Makassar yang diizinkan belok ke arah Jembatan Kaccia atau lurus mengarah ke Simpang Tugu.

"Kami akann memasang standing banner (papan himbauan) sebelum jembatan Barombong sebagai rambu sementara," paparnya.

Tetapi pada pagi hari pukul 06.00-09.00 Wita, polisi memberlakukan jalan satu arah untuk kendaraan dari arah Makassar yang keluar dari Jembatan Barombong.

Polisi akan menutup akses kendaraan di Jembatan Kaccia dari Makassar maupun dari Gowa, untuk meminimalisir peluang pengendara melakukan crossing pada saat jam padat kendaraan di mulut Jembatan Barombong.

"Jalan tersebut akan ditutup sama sekali agar pengendara dari Jembatan Kaccia tidak ada peluang untuk melakukan pelanggaran lalin yang dapat membuat macet," jelasnya.

Sebelumnya, Zulanda mengungkap penyebab kemacetan di Jembatan Barombong Makassar disebabkan faktor persilangan jalan atau crossing. Volume kendaraan yang melintas dinilai tidak berpengaruh signifikan.

"Saya sudah lihat detail penyebab macet hanya masalah crossing saja, menyeberang pindah jalur," ungkapnya, Jumat (29/7).

Zulanda menilai jumlah kendaraan yang melintas hanya 1 berbanding 83. Artinya 1 kendaraan yang lewat di jalan kecil sebanding dengan 83 kendaraan yang lewat di jalan besar

"Kendaraan lewat jalan kecil itu hanya 1: 83 tadi hitungan saya rata-rata," paparnya.

Persilangan jalan atau crossing di mulut Jembatan Barombong dari arah Jalan Bayoa ke Makassar begitupun kendaraan arah Makassar ingin berbelok ke arah Jalan Bayoa (kiri), dianggap memicu macetnya jembatan Barombong.




(hmw/hmw)

Hide Ads