Ortu Ungkap Jenazah Mahasiswi UMI Tewas saat Pengkaderan Basah Penuh Lumpur

Ortu Ungkap Jenazah Mahasiswi UMI Tewas saat Pengkaderan Basah Penuh Lumpur

Isak Pasabuan - detikSulsel
Senin, 25 Jul 2022 20:05 WIB
Jenazah mahasiswi yang meninggal saat pengkaderan tiba di Biddokes Polda Sulsel.
Foto: Jenazah mahasiswi yang meninggal saat pengkaderan tiba di Biddokes Polda Sulsel. (Isak Pasabuan/detikSulsel)
Makassar -

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UMI) Makassar, Zhifarah Azis Syah Alam (20) tewas saat mengikuti pengkaderan. Orang tua (ortu) dari Zhifarah menyebut jenazah putrinya basah dan penuh lumpur saat diterima oleh pihak keluarga.

"Saya pastikan (basah) karena saya memegang itu (jenazah). Informasi dari petugas medis juga jenazah masuk di Puskesmas Tinggimoncong sekitar setengah lima subuh, masuk dalam keadaan basah," tutur ayah korban Abdul Azis saat dihubungi detikSulsel, Senin (25/7/2022).

Zhifarah dilaporkan meninggal saat mengikuti pengkaderan tingkat senat FKM UMI Makassar di wilayah Perkemahan Bukit Embun Pagi, Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Minggu dini hari (24/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Zhafira tiba sekitar pukul 12.00 Wita di RS Biddokes Polda Sulsel, Minggu (24/7). Abdul Azis menegaskan seluruh pakaian yang dikenakan Zhafira memang dalam keadaan basah.

"Bahkan beberapa jam kemudian saya masih sempat memeluk itu sekitar jam dua belas siang masih basah," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Abdul Azis melanjutkan, pakaian anaknya juga dipenuhi lumpur. Dirinya menduga badan anaknya bersentuhan dengan tanah pada saat mengikuti pengkaderan.

"Berati kemungkinan itu tadi apakah direndam saya tidak tahu. Yang jelas pakaiannya mulai dari kepala sampai kaki dalam keadaan basah. Terdapat sejumlah kotoran dalam bentuk lumpur, mulai di jilbab sampai di kaki," ucapnya.

Di bagian belakang pakaian jenazah mahasiswi UMI Makassar itu juga dipenuhi kotoran tanah. Situasi ini membuatnya mempertanyakan model pengkaderan yang dilaksanakan Senat FKM UMI Makassar.

"Kalau dikatakan jongkok kemungkinan hanya celananya yang basah. Tapi faktanya dari jilbab sampai kaki basah. Itu fakta kedua mulai dari jilbab berlumpur banyak sekali kotoran-kotoran di situ, sepertinya sisa rumput," tegas Abdul Azis.

Saat ini pihak keluarga disebut masih menunggu hasil penyelidikan Polsek Tinggimoncong. Termasuk hasil visum Zhifarah dari Biddokkes Polda Sulsel belum diketahui.

"Hasilnya belum saya lihat kemarin. Tapi nanti yang menjawab itu kepolisian. Apakah ada luka lebam atau tidak itu hasil analisisnya pemeriksaan dokter forensik," pungkasnya.

Sementara itu, Senat FKM UMI Makassar selaku penanggung jawab penyelenggara pengkaderan resmi dibekukan oleh pihak kampus buntut tewasnya Zhifarah. Sekretariat lembaga kemahasiswaan tersebut digembok sementara sampai menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Kami akan membekukan itu lembaga. Lembaganya (sekretariat) sudah kami gembok saat ini sambil menunggu investigasi polisi," kata Wakil Dekan III FKM UMI Muh. Multazam saat ditemui di kampus UMI Makassar, Senin (25/7).

Sementara untuk sanksi yang akan diberikan kepada mahasiswa yang terbukti melanggar, akan mempertimbangkan status hukum yang ditetapkan kepolisian dari pihak terkait yang sudah diperiksa.

"Terkait sanksi dari kepolisian baru kita sesuaikan dengan statuta yang ada di UMI apa sanksi yang dijatuhkan," jelasnya.




(sar/hmw)

Hide Ads