Mahasiswi UMI Meninggal saat Pengkaderan sempat Direndam di Sungai

Mahasiswi UMI Meninggal saat Pengkaderan sempat Direndam di Sungai

Isak Pasa'buan - detikSulsel
Senin, 25 Jul 2022 11:48 WIB
Jenazah mahasiswi yang meninggal saat pengkaderan tiba di Biddokes Polda Sulsel.
Foto: Jenazah mahasiswi yang meninggal saat pengkaderan tiba di Biddokes Polda Sulsel. (Isak Pasabuan/detikSulsel)
Gowa -

Mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bernama Zhifarah Azis Syah Alam (20) tewas saat mengikuti pengkaderan tingkat senat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Polisi mengatakan korban sempat direndam di sungai sebelum meninggal.

"Ada kegiatan kegiatan seperti itu, berendam, disuruh juga kayaknya (merayap)," kata Kapolsek Tinggimoncong AKP Jumadi saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Senin (25/7/2022).

Kegiatan pengkaderan senat FKM UMI Makassar dilaksanakan di wilayah perkemahan Bukit Embun Pagi, Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong sejak Jumat (22/7). Sementara Zhifarah dikabarkan meninggal di hari terakhir kegiatan, Minggu (24/7) sekitar pukul 04.00 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kasus ini, Kepolisian Tinggimoncong telah memeriksa lima orang saksi, masing-masing ketua panitia pengkaderan, penanggungjawab pengkaderan, dan saksi lain dari kepanitiaan dan peserta pengkaderan. Statusnya masih sebatas saksi, mereka juga disebut telah dipulangkan.

"Belum ada (tersangka). Saksi ada 5, sudah dipulangkan dulu karena hanya 1x24 jam masa pemeriksaannya, masa penyelidikannya," sebut Jumadi.

ADVERTISEMENT

Kasus ini terus didalami, Jumadi mengatakan penyidik telah melakukan olah TKP dan masih menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi lain.

"Masih dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Kita juga sudah olah TKP kemarin di lokasi," ujarnya.

Adapun pada saat kejadian dikatakan pihak kampus memang sudah tak berada di lokasi pengkaderan. Saat ini pihak kampus UMI Makassar juga disebut belum berkoordinasi dengan pihak Polsek Tinggimoncong.

"Waktu kemarin (pihak kampus) sudah pulang (dari lokasi pengkaderan) baru kejadian. Saat ini belum ada koordinasi pihak kampus, baru keluarga korban," kata Jumadi.

Sebelumya, Zhifarah merupakan mahasiswi semester lima di FKM UMI mengikuti pengkaderan bersama 61 puluhan mahasiswa lainnya, 20 orang panitia, 24 orang peserta dan 17 orang pengurus organisasi.

Ayah Zhifarah, Abdul Azis mengaku mendapat informasi kematian putrinya dari panitia penyelenggara. Awalnya dia tidak percaya dengan kabar yang diterimanya hingga dirinya menghubungi kembali panitia untuk memastikan lewat video call.

"Setelah video call (panitia), infonya ternyata benar (Zhafirah meninggal)," bebernya.

Jenazah anaknya pun dibawa ke Biddokes Polda Sulsel untuk dilakukan visum. Dirinya berharap penyebab kematian anaknya bisa terungkap.

"Persoalan apa penyebabnya nanti apakah karena hipotermia, kedinginan atau apa, yang jelas terjawab teka-teki kematian anak saya," tegas Abdul Azis yang merupakan dosen bahasa di Universitas Negeri Makassar (UNM).

Jenazah Zhifarah sempat dibawa ke Biddokkes Polda Sulsel untuk di visum dan outopsi. Namun karena keluarganya menolak untuk diotopsi, maka jenazah Zhifarah hanya di visum. Proses visum selesai sekitar pukul 15.23 Wita, keluarga korban langsung membawa jenazah Zhafirah Kabupaten Maros untuk dikuburkan.

Pihak Bidokes Polda Sulsel juga masih merahasiakan hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban.

"Sekitar jam satu dibawa ke Dokpol, saya juga terlambat datang, tapi keluarganya tidak mau di autopsi hanya pemeriksaan luar saja (visum)," kata Denny Mathius, dokter Forensik Biddokkes Polda Sulsel kepada wartawan, Minggu (24/7).




(hmw/sar)

Hide Ads