Rektor Unanda Bantah Mahasiswanya Terlibat Demo Anarkis-Tewaskan Satpam

Rektor Unanda Bantah Mahasiswanya Terlibat Demo Anarkis-Tewaskan Satpam

Arzad - detikSulsel
Sabtu, 23 Jul 2022 18:31 WIB
Demo mahasiswa ricuh berujung satpam Kejari Palopo tewas.
Foto: Dokumen Istimewa.
Palopo -

Rektor Unanda, Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) Annas Boceng memberi klarifikasi soal tuduhan keterlibatan oknum mahasiswanya saat demo anarkis menewaskan seorang satpam Kejari. Annas menegaskan belum ada bukti mahasiswa Unanda terlibat dalam demo anarkis tersebut.

"Kita perlu mengidentifikasi bahwa apakah pelaku itu berasal dari kampus Unanda atau bukan, dan itu belum diketahui karena belum diperiksa kartu identitasnya," kata Annas kepada wartawan, Sabtu (23/7/2022).

Seperti diketahui, kampus Unanda sempat digeruduk warga yang kesal karena menganggap mahasiswa yang berdemo anarkis dan menyebabkan satpam meninggal berasal dari Ananda, Jumat (22/7). Warga bahkan sempat melakukan pelemparan hingga dihentikan aparat kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali ke Annas, dia meminta agar informasi tentang isu yang mengatasnamakan para pelaku berasal dari kampus Unanda agar tidak terlalu cepat dipercaya.

"Kami juga meminta agar menginformasikan kepada warga, jangan terlalu cepat kita menjustifikasi bahwa yang terlibat itu adalah mahasiswa dari Kampus Unanda, karena seperti yang saya katakan tadi, yang bergerak itu adalah Aliansi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Lebih jauh ia menerangkan bahwa aliansi mahasiswa yang dinamakan Gempur sama sekali bukan menjadi bagian dari kampus Unanda.

"Organisasi yang ada di Unanda itu hanyalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Legislatif mahasiswa, Badan Eksekutif mahasiswa dan Himpunan mahasiswa jurusan, itulah yang kita akui di dalam, tidak termasuk aliansi mahasiswa yang dinamakan Gempur itu, pelakunya itu sama sekali bukan pelaku organisasi yang resmi dari kampus kami" terangnya.

Ia pun meminta pihak kepolisian untuk senantiasa menjaga kantibmas di beberapa kampus Unanda yang ada di Palopo. Annas tak menutupi kekhawatirannya apabila ada serangan orang tidak dikenal (OTK) seperti yang terjadi sebelumnya.

"Kami minta pihak kepolisian untuk selalu melakukan upaya pengamanan di kampus kami (Unanda)," imbuhnya.




(hmw/asm)

Hide Ads