Wakil kepala sekolah atau Wakepsek SMK berinisial HT di Kota Manado dipolisikan atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang guru honorer inisial FC. Korban FC lantas mengungkap detik-detik dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.
"(Senin, 4/7/2022), itu kejadian kurang lebih jam 2 siang, kebetulan waktu itu saya sendiri di ruangan guru," kata korban FC, saat ditemui detikcom, Sabtu (23/7/2022).
Guru tersebut menyatakan sebelum insiden itu, ia masih bersama dengan kedua siswanya di dalam ruangan. Namun belakangan kedua siswanya itu pergi dari ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berselang lama, sang Wakepsek masuk secara diam-diam. Pada saat itu dia mengaku terkejut karena melihat Wakepsek sudah di sampingnya.
Wakepsek itu lalu memeluknya sambil berusaha mencium wajah dan bibirnya. Namun usahanya tak berhasil karena korban sontak mendorong sambil marah-marah terhadap pelaku.
"Dia pelaku mau cium di mulut. Saat itu saya refleks angkat tangan untuk halangi tangannya yang sudah memeluk. Saya terkejut sambil melarang dan mendorongnya," katanya.
Dia mengaku peristiwa tersebut membuat dia sangat ketakutan. Sebab di dalam ruangan itu hanya mereka berdua.
Tak berselang lama, kedua siswa itu kembali masuk ke ruangan tersebut. Selanjutnya dia meminta agar kedua siswa tersebut untuk tetap di ruangan karena wakepsek juga masih ada.
"Saya senang karena ada siswa dua yang masuk. Setidaknya mereka melihat ada dia (wakepsek, red) di dalam ruangan itu. Saya menyuruh kedua siswa itu keluar bersama-sama," katanya.
FC menjelaskan setelah berhasil keluar dari ruangan tersebut ia lalu menuju ke rekan-rekan lainnya yang sedang berada lapangan sekolah. Dia kemudian bercerita tentang perbuatan wakepsek terhadapnya.
Rekan-rekannya lalu menyarankan agar kasus tersebut jangan dibiarkan. Akhirnya FC membulatkan tekadnya untuk melaporkan HT ke polisi.
"Saat di lapangan saya duduk di tengah mereka dalam keadaan gemetaran. Setelah saya ceritakan, mereka menyuruh saya tidak bisa tinggal diam, karena sudah ada banyak korban," ujarnya.
Menurut dia, aksi serupa sebelumnya nyaris terjadi pada bulan Juni 2022 lalu. Pada saat itu korban diajak ke ruangannya, namun ia menolak.
Tak sampai di situ, korban lantas diiming-imingi uang demi memuluskan aksi bejatnya itu. Korban yang tak terima lalu menegur secara keras seraya ikut menasihati. Tapi pelaku tetap bersikeras.
"Sebelumnya dia sudah ajak untuk berpelukan dengan saya di ruangan, dia ajak dan mengiming-imingi uang. Tapi dia tidak bilang nominalnya berapa," imbuhnya.
Tak hanya itu, FC juga mengaku pernah diajak untuk melakukan hal serupa. Namun ajakan itu lagi-lagi ditolaknya.
Dikatakan FC pelaku diduga sudah mengincar sejak lama. Namun karena tidak berhasil sehingga ia kembali melakukan pada 4 Juli lalu.
"Orang ini sepertinya lagi mengincar sendiri di ruangan, dan betul kejadian 4 Juli lalu saya sendirian di ruangan," katanya.
(hmw/asm)