Pria asal Sulawesi Utara (Sulut) Roy Manampiring (42) ternyata turut jadi korban tewas KKB di Kabupaten Nduga, Papua. Jenazah korban ditemukan oleh aparat gabungan di dalam hutan belantara Nduga empat hari setelah insiden pembunuhan oleh KKB.
Seperti diketahui, KKB membunuh 10 warga tak bersalah dan melukai 2 orang lainnya di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Papua pada Sabtu (16/7) pagi. Sementara Roy baru diketahui turut jadi korban tewas setelah jenazahnya ditemukan di dalam hutan di Kampung Nogolait pada Rabu (20/7) pagi.
"Tadi pagi (1 jenazah) ditemukan oleh tim evakuasi, laki-laki," ungkap Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan saat dihubungi detikcom, Rabu (20/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengatakan petugas memang masih terus melakukan penelusuran terhadap anggota KKB yang membunuh warga tak bersalah. Petugas yang diam-diam terus melakukan pengejaran justru kembali menemukan jenazah korban lainnya, namun dengan posisi tersembunyi di dalam hutan belantara.
"Ditemukan setelah penelusuran, setelah itu baru ditemukan lagi 1 jenazah ini. Ditemukan di belantara, cara merekalah (menyembunyikan jenazah)," katanya.
Arif memastikan jenazah korban sudah dievakuasi. Kini jenazah Roy sudah berada di Puskesmas Kenyam.
"Alhamdulillah jenazah bisa kami evakuasi pagi tadi dengan segala tantangan medan dan cuaca yang ada," kata Arif.
KKB Bunuh 11 Warga Tak Bersalah
Serangan KKB yang kini menewaskan 11 orang dan melukai 2 orang lainnya itu bermula saat seorang anggota KKB membawa pisau memasuki kios milik warga bernama H. Sabu di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga, Sabtu (16/7) pagi. Anggota KKB itu menyuruh orang di dalam Kios untuk keluar.
Selanjutnya 20 orang anggota KKB lainnya juga datang ke lokasi. Mereka dilaporkan membawa 15 senjata api laras panjang.
"(Para anggota KKB) kemudian berteriak agar semua laki laki di dalam kios untuk keluar," kata Arif, Sabtu (16/7).
Arif mengatakan ada 5 laki-laki dan 2 perempuan yang mana seorang di antaranya merupakan anak kecil keluar dari kios, Namun anggota KKB menyuruh 2 orang perempuan itu masuk kembali ke dalam kios.
"Selanjutnya 5 orang laki-laki tersebut dipukul dan ditembak mati," katanya.
Tidak lama kemudian, KKB melanjutkan aksi kejinya dengan cara memberhentikan sebuah truk yang membawa 5 warga sipil di depan kios. Tanpa basa basi para warga di atas truk itu diberondong peluru.
"Selanjutnya (anggota KKB) melakukan penembakan kepada 5 orang warga sipil pendatang tersebut," kata Arif.
(hmw/sar)