Keberadaan handphone atau HP milik Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J masih tanda tanya setelah Brigadir J tewas ditembak di rumah Irjen Ferdy Sambo. Pengacara keluarga Brigadir J menyebut HP korban belum ditemukan sementara pengacara keluarga Irjen Sambo menyampaikan HP Brigadir J sudah diserahkan ke polisi.
"Handphone-nya almarhum (Brigadir Yoshua) ada tiga atau empat itu sampai sekarang belum ditemukan," kata kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua, Kamarudin Simanjuntak, di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan seperti dikutip dari detikNews, Senin (18/7/2022).
Hal ini ditegaskan Kamaruddin saat mendatangi Barekrim Polri untuk melaporkan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Selain laporan dugaan pembunuhan berencana, pihaknya juga melaporkan dugaan pencurian atau penggelapan HP serta dugaan peretasan terhadap keluarga Brigadir Yoshua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian dugaan pencurian dan atau penggelapan handphone sebagaimana dimaksud dalam 362 KUH Pidana juncto Pasal 372-374 KUH Pidana, kemudian tindak pidana meretas dan atau melakukan penyadapan yaitu tindak pidana telekomunikasi," jelasnya.
Pengacara Irjen Sambo Klaim HP Brigadir J Sudah di Tangan Penyidik
Pengacara keluarga Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis menyampaikan keterangan berbeda dengan pengacara keluarga Brigadir J. Arman menyebut HP milik Brigadir J sudah diserahkan ke pihak penyidik.
"Sudah diserahkan oleh pihak penyidik semuanya, yang saya ketahui seperti itu. Jadi apakah diserahkan ke keluarganya, silakan tanya ke Mabes Polri," kata pengacara keluarga Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis, kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
Namun Arman tidak mengetahui persis penyerahan HP milik Brigadir J kapan diserahkan ke penyidik. Sehingga dia menyarankan agar diklarifikasi langsung ke Mabes Polri terkait keberadaan HP milik Brigadir J.
"Ya itu saya tidak tahu kapan penyerahannya, saya juga tidak hadir. Silakan tanya ke Mabes Polri," katanya.
HP milik Brigadir J hilang usai insiden tembak menembak..
HP Brigadir J Hilang Usai Insiden Tembak Menembak di Rumah Irjen Sambo
Brigadir Yoshua diketahui tewas dalam insiden baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7). Aksi polisi tembak polisi ini berawal dari dugaan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.
Usai aksi saling tembak, HP milik Brigadir J disebut hilang. Kejanggalan ini juga diungkap keluarga Brigadir J.
"Kita tanya CCTV, dibilang CCTV nggak ada. Tak mungkinlah CCTV tak ada di rumah seorang jenderal kan, kata kita waktu itu. Lalu kita tanyakan mana handphone anak kita, disebut hilang tidak ditemukan," kata tante Brigadir Yosua, Rohani Simanjuntak, seperti dilansir dari detikSumut, Selasa (13/7).
Pertanyaan tersebut disampaikan keluarga kepada polisi dari Jakarta yang membawa jenazah Brigadir J ke Jambi. Keluarga mengajukan sejumlah pertanyaan itu karena tidak percaya terhadap kronologi yang disampaikan polisi.
Atas insiden polisi tembak polisi di rumah Irjen Sambo ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Selain itu, Komnas HAM dan Kompolnas juga dilibatkan dalam tim khusus ini.
Simak Video "Video: Buntut Kasus AKP Dadang, Polri Bakal Evaluasi Penggunaan Senpi"
[Gambas:Video 20detik]
(tau/nvl)