Seorang pendeta bernama Eliaser Baye turut menjadi korban tewas penyerangan KKB di Kabupaten Nduga, Papua. Korban merupakan pria asal Nduga alias seorang warga lokal.
"10 (Korban) meninggal dunia salah satunya seorang pendeta," ujar Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan kepada detikcom, Sabtu (16/7).
Arif mengatakan jenazah pendeta itu sudah diserahkan ke pihak keluarganya. Sementara sembilan jenazah lainnya yang berasal dari luar Papua dievakuasi ke Bandara Moses Kilangin, Mimika, Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendeta Eliaser diserahkan ke keluarganya di Kenyam untuk dimakamkan," katanya.
Arif mengatakan pihaknya saat ini mengutuk serangan KKB yang tidak pandang bulu dan sangat keji tersebut.
"Sangat keji, tidak pandang bulu, seorang pendeta yang harusnya kita hargai dan kita hormati harus menjadi korban pembantaian KKB," katanya.
Peristiwa Penembakan
Seperti diketahui, KKB membunuh 10 warga tak bersalah di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga sekitar pukul 09.15 WIT pagi tadi, Sabtu (16/7). Menurut Arif, warga diserang dengan cara ditembak.
"Penembakan," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal melaporkan serangan keji KKB itu membuat 10 orang meninggal dunia.
"Mengakibatkan 10 orang meninggal dunia," ucap Kombes Kamal seperti dilansir dari detikNews, Sabtu (16/7).
Sepuluh korban tewas itu masing-masing berinisial YS (23), HG (41), DM (42), TA (42), J (26), Alex (45), EB (54), YN (22), N (41), dan S (36). Selain itu, KKB juga membuat 2 orang lainnya luka-luka hingga kritis di rumah sakit.
Kini sembilan jenazah korban meninggal dan dua korban kritis diterbangkan dari Bandara Kenyam, Nduga menuju Bandara Moses Kilangin, Mimika, Sabtu (16/7) sore. Selanjutnya jenazah dan korban kritis dibawa RSUD Mimika.
"Jenazah (9 korban meninggal) dan 2 korban kritis menuju RSUD Mimika untuk pemulasaran jenazah dan tindakan medis lebih lanjut," kata Arif.
Diketahui evakuasi jenazah dan 2 korban kritis menggunakan 2 helikopter yakni milik TNI AU dan Polri. Evakuasi juga menggunakan sebuah pesawat Rimbun Air PK-OTJ.
(hmw/asm)