Ketua RT di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto dibuat kesal karena tak diberitahu soal adanya insiden polisi tembak polisi, yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Pensiunan jenderal itu juga menyinggung soal decoder CCTV yang diganti seusai penembakan.
Dilansir dari detikNews, Kamis (14/7/2022), Seno Sukarto buka-bukaan soal insiden penembakan tersebut saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (13/7) sore. Salah satu hal yang diungkap Seno terkait decoder CCTV.
"Bapak kemarin sempat bilang bahwa Bapak menerima laporan dari satpam bahwa salah satu CCTV di rumah Pak Sambo itu diganti, itu betul, Pak?" tanya wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo (yang diganti), (tetapi) CCTV alatnya yang di pos (yang diganti)," jawab Seno.
Seno mengatakan dia tidak mengetahui terkait detail peristiwa decoder CCTV diganti seusai penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Seno mengaku cuma menerima laporan tersebut dari sekuriti.
"Digantinya hari Sabtu (9 Juli), saya tahunya hari Senin (11 Juli)," ujarnya.
Seno tak dapat menutupi rasa kesalnya karena tidak ada yang melapor ke pihak RT tentang peristiwa penembakan yang terjadi di lingkungannya. Dia bahkan pertama kali tahu insiden polisi tembak polisi itu di rumah Irjen Ferdy Sambo dari media sosial.
"Sebetulnya terus terang saya justru membaca YouTube itu. Sampai sekarang saya ketemu saja nggak. Terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini jenderal loh, meskipun RT. Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini," ujar Seno.
Seno juga tersinggung lantaran ada pihak yang seenaknya menyuruh petugas satpam di kompleksnya. "Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," sambung dia.
Padahal selama ini Seno selalu mendapatkan laporan setiap kali ada kejadian di lingkungannya. Namun hingga polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Irjen Ferdy Sambo, tidak ada yang melapor kepadanya.
"Biasanya kalau ada kejadian itu satpam mestinya laporan, nelepon gitu. Karena nggak laporan, jadi saya anggap nggak ada apa-apa. Setelah hari ini kita tanya, baru ada laporan," jelasnya.
"Nggak ada, belum ada (yang laporan). Bahwa dia datang ke sini datang mengadakan pemeriksaan itu, istilahnya kulo nuwun, nggak ada sama sekali," tambahnya.
(hmw/asm)