Menko Polhukam Soroti Kasus Tewasnya Brigadir Yosua Banyak Kejanggalan

Berita Nasional

Menko Polhukam Soroti Kasus Tewasnya Brigadir Yosua Banyak Kejanggalan

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 13 Jul 2022 17:22 WIB
Menko Polhukam
Foto: Iswahyudi / 20detik)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md turut menyoroti insiden tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Menurut Mahfud, banyak kejanggalan dalam insiden tersebut.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud seperti dilansir dari detikNews, Rabu (13/7/2022).

Mahfud menilai pembentukan tim investigasi khusus oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo guna penyelidikan kasus ini sudah tepat. Langkah yang dilakukan Sigit sudah mewakili sikap pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dengan membentuk tim investigasi yang terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy. Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya," ujarnya.

Mahfud kemudian menekankan kredibilitas Polri menjadi taruhan dalam penanganan kasus itu. Dia menyinggung hasil survei kinerja Polri dalam setahun terakhir yang mendapat penilaian positif.

ADVERTISEMENT

"Kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini sebab dalam lebih dari setahun terakhir Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik sesuai hasil berbagai lembaga survei. Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan serta penegakan hukum. Hasil survei begitu adanya," ucapnya.

Legislator Ingatkan Jangan Sampai Brigadir Yosua Difitnah

Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan sebelumnya juga mengingatkan agar jangan sampai pihak yang benar justru difitnah terkait insiden baku tembak antar polisi. Trimedya awalnya mengungkapkan analisisnya terkait kejanggalan kasus baku tembak antara Brigadir Yosua dan Bharada E terkait jarak waktu kejadian dengan awal terungkap, hasil visum, dan proses olah TKP yang tidak transparan.

"Kemudian olah TKP-nya, kenapa olah TKP tidak transparan?" kata Trimedya kepada wartawan, seperti dilansir dari detikNews, Rabu (13/7).

Trimedya menilai kasus Brigadir Yosua tewas tertembak harus langsung ditangani Bareskrim Polri untuk mempermudah koordinasi penanganan.

"Kan dia responsif, langsung dia bilang tuntas, transparan. Nah, makanya sudah atensi Presiden, kelasnya masih polres, bukannya kita mengabaikan polres, supaya Bareskrim gampang koordinasinya dengan humas," sebutnya.

Kasus Brigadir Yosua dengan Bharada E saat ini menjadi tanggung jawab moral Polri. Dia mengingatkan jangan sampai yang tidak bersalah justru difitnah.

"Perlu diungkap benar nggak dia ini. Jangan sampai kita ini berdosa. Yang sulit dimaafkan, orang yang sudah meninggal kita masih fitnah lagi. Sudah meninggal masa harus kita fitnah lagi?" imbuhnya.




(hmw/sar)

Hide Ads